Universitas Airlangga Official Website

Round Table Disscussion dan Talkshow seputar KTR dalam memperingati HTTS, FKM UNAIR mengundang 20 perwakilan BEM di PTN dan PTS se-Surabaya

Riset Group and Tobacco Control (RGTC) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga bersama APHSA dan BEM FKM UNAIR mengadakan kegiatan Round Table Disscussion (RTD) dengan tema “We Need Food not Tobacco” dan Talkshow sosialisasi KTR di Kota Surabaya dan Kampus yang dihadiri oleh perwakilan 20 BEM di PTN dan PTS di Surabaya. Kegiatan ini diselenggarakan pada 28 Mei 2023 di Gazebo Tengah FKM UNAIR. Kegiatan ini merupakan bentuk keperdulian bersama dalam mengendalikan dampak dan penyebaran produk rokok sekaligus dalam menyambut peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) setiap 31 Mei.

HTTS merupakan bentuk penyadaran masyarakat akan dampak negatif tembakau. Sebagaimana data Indonesia saat ini, lebih dari 60 juta penduduk merupakan perokok aktif. Jumlah ini terus bertambah dan hasilnya Indonesia berada di peringkat ketiga di dunia setelah China dan India dengan jumlah perokok terbanyak (IAKMI, 2020). Angka ini menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan perokok di kalangan remaja dari tahun ke tahun. World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa epidemi merokok telah menyebabkan lebih dari lima juta orang meninggal sebagai perokok aktif dan sekitar 600.000 orang meninggal akibat terpapar asap rokok orang lain (perokok pasif) setiap tahunnya.

Kegiatan ini merupakan bentuk keperdulian sesama untuk melakukan pencegahan dan pengendalian asap rokok khususnya kepada mahasiswa sebagai kelompok yang beresiko terpapar asap rokok. Ketua BEM FKM UNAIR, Chrisna NH. juga menghimbau agar mahasiswa sebaiknya aware terhadap permasalahan rokok. Dekan FKM UNAIR, Dr. Santi Martini, dr., M.Kes sekaligus ketua RGTC menjelaskan bahwa kegiatan kali ini selain sebagai rangka menyambut HTTS 2023 juga sebagai ajang ajakan kepada generasi muda untuk turut mensosialisasikan terkait aturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Surabaya.

Tidak hanya mengundang mahasiswa dari PTN dan PTS di Kota Surabaya, kegiatan ini dihadiri oleh narasumber yang ahli dibidangnya. Narasumber pertama dihadiri oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya yakni Ibu Nur Laila, S.Kep.Ns., M.Kes. Ibu Laila menyampaikan bahwa pentingnya implementasi peraturan dan regulasi KTR di Kota Surabaya. Adapun KTR di Kota Surabaya telah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2019 Tentang KTR dan Peraturan Walikota Nomor 110 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 2 Tahun 2019 Tentang KTR.

Tidak hanya itu, Universitas Airlangga sebagai salah satu Universitas pertama di Indonesia yang menerapkan Kampus Healthy and Happy melalui organisasi Airlangga Health Promotion Center (AHPC) juga menyampaikan terkait perjuangan dalam menginisasi peraturan KTR di Kampus Universitas Airlangga. Hingga saat ini, Universitas Airlangga telah memiliki regulasi resmi terkait KTR melalui Peraturan Rektor Universitas Airlangga Nomor 13 tahun 2023 tentang Pedoman Kawasan Tanpa Rokok di Universitas Airlangga. Peraturan yang telah diresmikan ini, kemudian disosialisasikan oleh ibu Kurnia Dwi Artanti, dr., M.Sc sekaligus tim Airlangga Health Promotion Center (AHPC). Ibu Kurnia berharap agar mahasiswa maupun dosen dan tendik UNAIR dapat menerapkan kebijakan KTR yang berlaku.

Narasumber sekaligus moderator kegiatan Round Table Disscussion merupakan representatif pemuda yang bergerak dibidang tobacco control pada organisasi Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI). Kak Dzakwan Hamzah merupakan mahasiswa Universitas Negeri Malang yang hadir mewakili ISMKMI untuk berbagi pengatahuan dan pengalaman terkait isu “We Need Food not Tobacco”. Tema yang dipilih merupakan campaign utama WHO pada HTTS 2023. Hal ini didasari pada permasalahan dunia sekitar 3,5 juta hektar lahan dikonversi untuk penanaman tembakau setiap tahun (We need food, not tobacco – focus of World No Tobacco Day 2023 (who.int). Permintaan tembako yang meningkat disebabkan oleh perokok yang semakin banyak terutama kaum muda. Tidak hanya itu, permasalahan ketahanan pangan hingga stunting yang membutuhkan keseriusan masyarakat bersama pemerintah juga perlu diatasi dengan menyadarkan masyarakat terkait pengurangan pembelian jenis rokok dan menggantinya dengan pembelian bahan pokok. Kegiatan Round Table Disscussion bertujuan untuk menguraikan pendapat para pemuda terkait isu tobacco. Hasil dari RTD ini menyimpulkan dibutuhkan stimulus dan sosialisasi yang lebih masif untuk menyadarkan masyarakat luas tentang dampak mengonsumsi rokok baik konvensional maupun rokok elektrik. Hasil dari pendapat peserta dituliskan secara bebas melalui papan Suara Pemuda Surabaya yang mendukung pengendalian tembakau di Surabaya untuk kesehatan bersama. Setelah Talkshow dan RTD berlangsung, acara ini ditutup dengan penampilan ceria Band FKM UNAIR.

Kegiatan RTD dan Sosialisasi yang disampaikan secara santai diharapkan dapat memberikan pengetahuan lebih kepada mahasiswa terkait regulasi KTR serta isu tobacco serta kerjasama kegiatan mahasiswa kedepannya. Selain itu, Universitas Airlangga berharap agar kampus lainnya dapat memberikan regulasi tegas terkait kebijakan penerapan KTR di wilayah kampus masing-masing.

Universitas Airlangga mendapatkan apresiasi oleh International Union Against Tuberculosis and Lung Disease (The Union). The Union merupakan NGO Global yang berkomitmen untuk menciptakan dunia yang lebih sehat untuk semua, bebas tuberkulosis dan penyakit paru-paru. Dr Tara Singh Bam memuji upaya Universitas Airlangga, menyatakan: “Universitas telah melampaui harapan dengan menunjukkan inisiatif teladan dalam menciptakan lingkungan yang sehat. Langkah-langkah proaktif ini memainkan peran penting dalam mencegah penyakit menular dan tidak menular, menggarisbawahi dedikasi universitas untuk mendorong kesehatan yang lebih baik”. Berikut link artikel yang dapat diakses https://theunion.org/news/the-union-supports-airlangga-university-to-go-tobacco-free