Universitas Airlangga Official Website

Kisah Mahasiswa Kejepangan Magang di Startup Pendidikan

Ida Bagus Nyoman Satya Wiranata, mahasiswa Studi Kejepangan UNAIR yang mengikuti kegiatan MSIB di Educourse.id. (Foto: dokumentasi pribadi)
Ida Bagus Nyoman Satya Wiranata, mahasiswa Studi Kejepangan UNAIR yang mengikuti kegiatan MSIB di Educourse.id. (Foto: dokumentasi pribadi)

UNAIR NEWS – Sebagai bentuk komitmen Universitas Airlangga (UNAIR) dalam menyiapkan karir mahasiswa pasca-kelulusan, banyak mahasiswa yang mengikuti kegiatan magang. Kali ini, Ida Bagus Nyoman Satya Wiranata, mahasiswa program Studi Kejepangan, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNAIR berkesempatan mengikuti Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB) sejak Februari hingga Juni 2023.

Mahasiswa yang kerap disapa Omang itu melaksanakan magang di salah satu start-up pendidikan, Educourse.id atau anak perusahaan dari PT Maleo Edukasi yang berlokasi di BSD Serpong, Tangerang Selatan, sebagai Foreign Language Teacher Japanese.

Pada awal kegiatan ia mengikuti pembekalan sebelum praktik langsung dengan memperhatikan cara mengajar yang diterapkan oleh mentor lapangan. Kemudian, ia bertugas membuat modul pelajaran dan mempraktikkan micro teaching. Setelah mahir, ia membuat 15 modul Japanese Level N3 dan video material dengan melakukan tapping. Serta, mengajar kelas trial, reguler, holiday program, dan Ramadan bootcamp.

“Menurut saya mengajar adalah pengalaman baru dan cukup menantang mengingat saya adalah mahasiswa sastra. Namun, saya merasa program ini sangat seru karena mengajar adalah minat saya dan sesuai dengan karir impian saya untuk menjadi seorang guru,” Omang mengungkapkan kesannya saat mengikuti program MSIB.

Lebih lanjut Omang menyampaikan bahwa ia sempat kesulitan dalam membuat modul pembelajaran karena ia merasa awam dengan desain PPT. Namun, ia terus berusaha mengasah imajinasinya untuk menemukan style design yang cocok melalui Canva.

Temui Kendala

Rupanya, usaha Omang tidak cukup sampai di situ. Ia juga harus mendapat kendala device-nya yang rusak serta jarak tempat tinggal dan kantor yang cukup jauh. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan semangat Omang untuk terus belajar dan selalu totalitas dalam pekerjaan. Meskipun begitu, Omang merasa program magang ini cukup penting dalam mempersiapkan karir pra-kelulusan.

“Menurut aku program magang ini penting karena sesuai fungsi magang yaitu mengenal dunia kerja. Dengan mengikuti magang kita disuguhkan oleh lingkungan kerja yang mungkin serba mendadak, serba harus siap, dan serba fleksibel,” ucapnya. Usai mengikuti program magang, Omang berharap dapat mengasah skill di bidang yang ia tekuni dan dapat mempersiapkan CV untuk terjun ke dunia kerja.

Di akhir sesi wawancara, mahasiswa Prodi Studi Kejepangan itu berpesan kepada seluruh mahasiswa UNAIR yang ingin mengikuti program magang MSIB agar memilih posisi pekerjaan yang dapat mendukung bakat dalam mengembangkan karir dan tidak hanya termotivasi dengan monthly living allowance saja. (*)

Penulis: Aidatul Fitriyah

Editor: Binti Q Masruroh