Universitas Airlangga Official Website

Kuliah Tamu Dosen Kanada di Prodi Kebidanan FK UNAIR, Bahas Kesinambungan Perawatan Ibu Hamil

Program Studi (Prodi) Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) mendatangkan dosen dari Kanada untuk mengisi kuliah tamu, Kamis, 8 Juni 2023. Dosen yang dihadirkan kali ini adalah Elizabeth Darling. Wakil Dekan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan dari Universitas Mc Master University, Kanada.

Kuliah tamu yang membahas tentang kesinambungan Perawatan Ibu Hamil oleh Bidan (Midwife Continuity of Care) ini berhasil menarik minat mahasiswa S1 dan profesi. Setidaknya 200 orang mengikuti kuliah yang digelar di Hall AMEC.

Continuity of care adalah perawatan ibu hamil yang dilakukan secara kontinyu, mulai dari awal hamil hingga melahirkan. Poinnya, ibu hamil sebaiknya ditangani oleh satu bidan yang akan mendampingi dari awal hingga selesai. Dengan begitu, progres kehamilannya bisa terpantau dengan baik. Sistem ini sudah berjalan di beberapa negara namun belum berjalan dengan baik di Indonesia.

“Di Indonesia sistem pelayanan bagi ibu hamil umunya masih share care. Kapan mereka datang ke puskesmas, atau rumah sakit, ya tenaga medis yang bertugas saat itu yang menangani. Kemudian nanti datang lagi, yang menangani beda lagi,” terang Dwi Izzati S.Keb.Bd.,MSc selaku Sekretaris Prodi.

Padahal, dengan continuity of care, kesehatan ibu hamil beserta janinnya bisa lebih terpantau dengan baik. Ibu hamil juga akan mendapatkan konseling dan informasi yang searah dari satu orang yakni bidan yang menangani. Ini menghindari dari silang informasi antara satu bidan dengan yang lain.

“Di sini posisi bidan sebagai leader. Dengan model seperti ini, bidan bisa memastikan kualitas kehamilan pasien,” tambahnya.

Lebih lanjut, mengapa ini penting, tubuh manusia, terutama perempuan sangat kompleks. Begitu juga kesehatan fisiknya yang tidak hanya dipengaruhi oleh aspek fisik saja, namun aspek sosio kultur dan lingkungan. Dengan continuity of care ini, pendampingan ibu hamil bisa lebih personal dan mendalam.

Dwi Izzati berharap, model ini bisa juga diadaptasi di Indonesia. Paling tidak, berawal dari institusi pendidikan, dari Prodi Kebidanan FK UNAIR yang merupakan salah satu Center of Excellent pendidikan kebidanan di Indonesia.

“Kita (Indonesia) sistemnya belum visible untuk itu. Yang menjadi payung secara legal maupun kesepakatan bersama secara lokal. Namun setidaknya bisa kita terapkan secara mendasar di pendidikan. Dan inisiasi di lokal dulu di wilayah Surabaya dengan advokasi dengan pihak terkait. Mudah- mudahan bisa menjadi pilot ke nasional dan kita tawarkan ke institusi yg lebih tinggi,” tambahnya.

Prodi Kebidanan FK UNAIR menjadi Center of Excellent, percontohan pendidikan kebidanan bersama empat prodi kebidanan lain di Indonesia. Kehormatan ini diberikan oleh Dana Penduduk Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA) bersama Kementerian Kesehatan RI.

Melalui pendanaan yang diberikan, Prodi Kebidanan FK UNAIR difasilitasi untuk mengembangkan pendidikan, kapasitas SDM dan menghasilkan produk yang hasilnya bisa ditularkan ke center pendidikan kebidanan lain.

Salah satu fasilitas yang diberikan adalah dengan menjembatani kerjasama dengan pusat-pusat kebidanan terbaik dunia, salah satunya dari Mc Master University, Kanada ini.

Penulis : Ismaul Choiriyah