Penulis: Kelompok 2 (Folklor A)
Tahun Ajaran: 2022/2023
Mahasiswa S1 Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga 2021 telah melakukan kunjungan ke desa binaan di Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Blitar. Kunjungan digelar dengan sukses pada hari Jumat (25/05/2023) dan Sabtu (26/05/2023).
Tujuan kunjungan ini adalah memenuhi kegiatan Praktek Kuliah Lapangan mata kuliah Folklor dan Analisis Wacana. Folklor sendiri berperan penting dalam mengungkapkan kepercayaan, pengetahuan, dan pengalaman kolektif dari masa lampau. Dalam proses pelaksanaannya, mahasiswa sangat antusias dalam mengenal sekaligus mempelajari folklor yang menjadi ciri khas dari Desa Kemloko.
Folklor yang ditemukan di Desa Kemloko adalah Reog Bulkiyo, sebuah kesenian tradisional yang bertahun-tahun menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat setempat. Reog Bulkiyo masuk ke dalam kategori folklor sebagian lisan yang telah diwariskan sebanyak lima generasi.
(Sumber: Arsip Pribadi)
Reog Bulkiyo memiliki keunikan tersendiri yang membedakannya dengan reog di daerah lain, seperti tidak dilakukannya ritual khusus sebelum memulai pertunjukan layaknya reog pada umumnya. Kostum yang identik dengan warna merah putih hingga pemakaian ikat kepala dengan sebutan udheng gilig bawang sebungkul juga tak luput menjadi keunikan dalam Reog Bulkiyo.
(Sumber: Arsip Pribadi)
Tak hanya itu, keunikan lain dari Reog Bulkiyo yang bisa mencuri perhatian adalah saat pedang yang digunakan oleh penari jatuh dari tangannya. Pedang yang dibawa untuk adu kekuatan selalu jatuh tidak jauh dari penarinya. Kejadian ini tentu menimbulkan keheranan bagi para penonton.
“Ada sedikit keunikan di Reog Bulkiyo ini, kalau pedang putus itu tidak mau meletik sampai jauh, hanya jatuh di bawah sang pembawa pedang,” jelas Nasrudin.
Eksistensi Reog Bulkiyo saat ini masih cukup kuat, tetapi tidak banyak mengalami perkembangan. Reog Bulkiyo menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat di Desa Kemloko. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mempromosikan dan melestarikan warisan budaya ini, seperti menjadikannya ekstrakurikuler tambahan pada jenjang SD-SMP yang ada di desa setempat.
Reog Bulkiyo seringkali ditampilkan dalam berbagai acara dan festival yang diselenggarakan oleh pemerintah Kabupaten Blitar. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan dan memopulerkan Reog Bulkiyo kepada masyarakat luas, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya tradisional.