Universitas Airlangga Official Website

Kelompok KKN UNAIR Bangun Taman Toga Di Desa Banjarsari

Kelompok KKN BBK Desa Banjarsari saat kegiatan penanaman toga berlangsung. (Sumber: Arif)
Kelompok KKN BBK Desa Banjarsari saat kegiatan penanaman toga berlangsung. (Sumber: Arif)

UNAIR NEWS – Kelompok mahasiswa UNAIR sukses mengadakan program kerja Yok Bertoga! (Bersama Menanam Tanaman Obat Keluarga) di Kantor Desa Banjarsari, Jember pada Rabu (26/7/2023). Mereka adalah kelompok Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Komunitas periode kedua (KKN BBK Ke-2) yang mengabdi bersama masyarakat Desa Banjarsari, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember.

Muhammad Arif Bachtiar sebagai Ketua Kelompok 2 KKN BBK-2 Desa Banjarsari menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan penyuluhan dan praktik penanaman toga. Kader PKK Desa Banjarsari menjadi sasaran program kegiatan tersebut.

“Ibu-ibu dan kader PKK Desa Banjarsari karena ibu-ibu yang sering memakai dan menggunakan berbagai jenis tanaman obat keluarga tersebut,” jelas Arif.

Awal mula kelompok KKN ini menggagas program kerja penanaman toga adalah hasil observasi di sekitar Desa Banjarsari. Mereka melihat kurangnya perhatian dari masyarakat terhadap pentingnya menanam dan memakai tanaman obat keluarga di keluarga masing-masing.

Manfaat Toga

Mahasiswa Ilmu Sejarah itu mengatakan bahwa kegiatan penanaman toga bermanfaat dalam menambah pengetahuan seputar tanaman obat keluarga. Beberapa pengetahuan yang mereka berikan kepada sasaran program kerja, seperti manfaat, jenis-jenis, cara penggunaan, penyakit yang dapat diobati, dan cara menanam toga.

“Kegiatan ini berguna untuk meningkatkan pengetahuan tentang jenis, manfaat/khasiat dan cara membudidayakan tanaman obat keluarga sebagai obat alami tradisional yang murah dan ramah lingkungan,” jelasnya.

Arif percaya bahwa tanaman obat keluarga atau toga dapat bermanfaat sebagai tindakan pertolongan pertama. Selain itu, masyarakat dapat mengolah toga melalui pemanfaatan pengetahuan dan teknologi yang ada sehingga mereka dapat menjual hasil pengolahannya.

Persiapan hingga Tantangan

Arif mengaku kelompoknya membutuhkan waktu sebanyak tiga hari dari persiapan sampai penanaman toga untuk menyukseskan program kerjanya. Arif menerapkan sistem kerja sama untuk persiapannya, yaitu pembagian tugas kepada anggota kelompok KKN. “Membeli barang-barang, mengecat, menanam bibit-bibit, semuanya bekerja sama,” kata Arif.

Selain itu, Arif juga menggandeng karang taruna setempat dan ibu-ibu PKK dalam menanam tanaman obat keluarga di halaman Kantor Desa Banjarsari. Mereka terlihat sangat senang dan antusias karena mereka memperoleh ilmu-ilmu baru.

“Bahkan mereka tidak mengira bahan-bahan dapur mereka ternyata sangat berkhasiat untuk kesehatan,” tambah ketua KKN itu.

“Harapan kami para ibu dan kader PKK menjadi lebih paham terhadap pentingnya menanam toga dan menggunakannya sebagai obat keluarga,” tambah Arif. (*)

Penulis: Muhammad Fachrizal Hamdani

Editor: Binti Q. Masruroh