UNAIR NEWS – Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (UNAIR) menyelenggarakan Airlangga Summer School 2023 dari 31 Juli hingga 11 Agustus 2023. Acara itu diikuti oleh mahasiswa Fakultas Hukum UNAIR dan mahasiswa dari Universiti Zainal Abidin Malaysia, serta mahasiswa dari Cambridge University England. Acara berlangsung secara luring dan daring dari di Ruang PBL, Lantai 3, FH, UNAIR.
Buka Peluang Kolaborasi
Sambutan hangat datang dari Dekan Fakultas Hukum UNAIR, Imam Prihandono SH MH LLM PhD. Kegiatan tersebut mendukung peningkatan kualitas pendidikan dengan menggandeng mitra strategis yang berasal dari universitas di luar negeri. Summer School membawa tema Legal Transnationalism and Contemporary Legal Issues in Asia.
“Acara ini merupakan kesempatan untuk berkolaborasi dan belajar bersama dengan mahasiswa dari berbagai negara. Mereka memiliki minat dan semangat yang sama untuk memahami perbedaan hukum di Asia Tenggara. Saya yakin acara ini akan memberikan manfaat dan pengalaman berharga bagi semua peserta,” kata Iman.
Imam juga menekankan pentingnya kerja sama dan kolaborasi dalam memahami isu-isu hukum yang kompleks di kawasan Asia Tenggara. Ia berharap Airlangga Summer School 2023 menjadi sarana memperkuat ikatan akademik dan membangun jaringan lintas negara di bidang hukum. Dengan adanya mahasiswa dari berbagai negara, acara ini dapat memperkaya pemahaman dan perspektif global tentang hukum di kawasan Asia Tenggara.
Keberagaman Hukum di Asia Tenggara
Dr E Joeni Arianto Kurniawan dosen Fakultas Hukum UNAIR menjadi salah satu narasumber yang membawakan materi berjudul Diversity of Legal Culture in Southeast Asia (SEA). Joeni membahas perbedaan budaya hukum di kawasan Asia Tenggara, dengan fokus pada perbandingan hukum di Indonesia dan Malaysia. Pemaparan itu memberikan gambaran mendalam tentang bagaimana perbedaan hukum itu memiliki kompleksitas tersendiri dan dapat menjadi peluang untuk memperkuat kerja sama regional dalam menghadapi isu-isu hukum di kawasan.
“Perbedaan hukum di negara-negara kawasan Asia Tenggara tidak terlepas dari faktor nations, sociology, language, culture, and religion. Sehingga membentuk perbedaan yang kompleks yang terjadi di dalamnya,” jelasnya.
Pengenalan Sistem Hukum di Indonesia
Selanjutnya, Dr Indria Wahyuni yang juga dosen Fakultas Hukum UNAIR memberikan materi tentang Introduction to Indonesian Legal System. Indria mengenalkan peserta internasional pada sistem hukum Indonesia yang memiliki karakteristik unik. Hal itu mendapat pengaruh dari sejarah dan budaya.
“Sebagai salah satu negara di kawasan Asia Tenggara, Indonesia memiliki sistem hukum yang unik karena mendapat pengaruh budaya, agama, dan sejarah yang kaya. Memahami sistem hukum Indonesia dapat membuka peluang kolaborasi dan pemahaman yang lebih baik dalam menghadapi tantangan hukum di wilayah ini,” ucapnya.
Pemaparan Indria memberikan perspektif mendalam bagi peserta internasional untuk memahami kerangka hukum di Indonesia dan bagaimana sistem ini berinteraksi dengan isu-isu kontemporer yang relevan di Asia Tenggara.
Sesi FGD
FGD juga menjadi bagian penting dari kegiatan Airlangga Summer School 2023. Para peserta dari berbagai negara aktif berpartisipasi dalam sesi ini. Mereka berdiskusi interaktif tentang Legal Transnationalism dan Isu-isu Kontemporer di Asia. Diskusi itu memperkuat ikatan akademik antara peserta dan memungkinkan mereka berbagi pandangan dan pemikiran tentang topik yang dibahas. (*)
Penulis: Satriyani Dewi Astuti
Editor: Binti Q. Masruroh