Universitas Airlangga Official Website

Dorong Kesehatan Lewat Sosialisasi dan Bagikan TOGA

UNAIR NEWS – Mahasiswa KKN-BBK 2 Universitas Airlangga (UNAIR) bekerja sama dengan Desa Bulu, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri melaksanakan kegiatan distribusi tanaman obat (TOGA) dan penanaman benih sayuran beserta polybag di masyarakat pada Kamis (27/07/2023). Kegiatan itu bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan hidup dan berkehidupan secara berkelanjutan. Proses pembagian TOGA dan benih serta penanaman dilakukan melalui tiga kegiatan berkelanjutan.

Inisiatif Mahasiswa

Triana Cici Faraditha atau Cici selaku ketua pelaksana menjelaskan ide awal terciptanya kegiatan. Yakni, berawal dari keinginan untuk menyediakan sumber daya tanaman bagi masyarakat Desa Bulu serta memanfaatkan halaman yang luas di sekitar rumah yang minim tanaman.

“Harapannya lewat kegiatan ini dapat memberikan kontribusi terhadap upaya menjaga keseimbangan ekosistem dan mengatasi permasalahan lingkungan yang ada,” jelasnya.

Tahap Pelaksanaan

Kelompok KKN-BBK 2 UNAIR merencanakan dan mengorganisir kegiatan distribusi toga dan penanaman benih di masyarakat melalui tiga tahapan. Pertama, sosialisasi cara penanaman dan pemanfaatan tanaman toga. Kedua, distribusi toga dan benih sayuran beserta polybag kepada masyarakat di lokasi sasaran. Ketiga, penanaman simbolis di kantor desa dengan melibatkan para kader juru pemantau jentik (JUMANTIK) dan Kepala Desa Bulu.

Jenis toga yang ditanam meliputi jahe merah, kumis kucing, pegagan, daun ungu, dan rosella. Pemilihan toga tersebut karena manfaatnya yang masyarakat di Desa Bulu butuhkan. Seperti peningkatan daya tahan tubuh, peningkatan produksi air susu ibu (ASI), dan pengobatan untuk beberapa keluhan kesehatan.

“Pemilihan toga juga mempertimbangkan berdasarkan cocoknya tanaman dengan kondisi tanah dan cuaca di lingkungan Desa Bulu,” sebutnya.

Antusiasme Masyarakat

Masyarakat merespons positif dengan merawat dan memanfaatkan bibit toga yang diberikan. Perubahan positif yang terlihat adalah adanya peningkatan kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan lahan untuk menanam tanaman obat dan sayuran. Hal ini dapat berkontribusi pada keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem lokal serta mengurangi ketergantungan pada obat-obatan kimia.

“Untuk menjaga keberlanjutan kegiatan setelah periode KKN berakhir kami  telah merencanakan pemberian tanaman pada setiap rumah, leaflet cara merawat tanaman, serta manfaat ramuan jamu,” jelas Cici yang merupakan Mahasiswa Fakultas Vokasi (FV).

Sampaikan Harapan

Lewat upaya itu, masyarakat dapat terus memanfaatkan tanaman toga dan mengatasi berbagai penyakit. Kolaborasi dengan ibu RT dan Kelompok Wanita Tani (KWT) juga terus tim dorong untuk menjaga keberlanjutan kegiatan toga di Desa Bulu.

Dengan dukungan berbagai pihak, tim berharap seluruh masyarakat dapat memiliki tanaman toga di pekarangan masing-masing dan menciptakan kehidupan sehat serta sejahtera di desa tersebut. Kegiatan distribusi dan penanaman benih tersebut berhubungan dengan implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-3 yaitu Good Health and Well-Being.

“Dengan menyediakan sumber daya tanaman obat dan sayuran, kami ingin berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di Desa Bulu,’’ pungkas ketua pelaksana kelompok yang berada d bawah bibimbingan oleh Dr Esti Yunitasari SKp MKes. (*)

Penulis: Satriyani Dewi Astuti

Editor: Binti Q. Masruroh