UNAIR NEWS – Fakultas Farmasi (FF) Universitas Airlangga (UNAIR) melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat (Pengmas). Kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian dari Lustrum Ke-XII dan 60 Tahun FF UNAIR. Pengmas tersebut berlangsung di Aula dan Laboratorium MPL 2 Gedung Nanizar Zaman Joenoes, Fakultas Farmasi , UNAIR pada Rabu (2/8/2023).
Kepada UNAIR NEWS (3/8/2023), Ketua Panitia Kegiatan, apt Tutik Sri Wahyuni SSi MSi PhD, memberikan pernyataan. Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran akan tanaman-tanaman obat kepada generasi muda. Bagaimana tidak, lebih dari 4000 spesies tanaman obat berada di Indonesia.
“Perubahan budaya dan pola hidup saat ini menyebabkan tidak banyak generasi milenial mengetahui tentang tanaman obat. Padahal hal itu merupakan bahan penting dalam obat tradisional dan pemanfaatannya,” ujarnya.
Melihat hal tersebut, lahirlah kegiatan bertajuk Edukasi Tanaman Obat dan Pemanfaatannya Untuk Meningkatkan Kesehatan Serta Pengembangannya Sebagai Produk Inovatif Kewirausahaan Pada Generasi Milenial. Acara tersebut berlangsung dengan kerja sama mitra sekolah, yaitu Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya. Sekitar 35 siswa/i menghadiri kegiatan tersebut.
Dalam kegiatannya, paparan materi tentang tanaman obat dan manfaatnya pada kesehatan. Selain itu, peserta juga mendapat materi dan praktik pembuatan produk minuman herbal dari bunga telang dan rosella serta pembuatan masker dan lulur dari bahan herbal. Kemudian berlanjut dengan penyerahan tanaman obat agar siswa dapat mengenal secara lanjut jenis dan bentuk tanamannya untuk selanjutnya melakukan tanam di lokasi sekolah.
Implementasi SDGs
Acara yang digagas itu pun sekaligus mendukung implementasi poin ke-3 dan ke-17 SDGs yaitu good health and well being tentang gaya hidup sehat dan partnerships for the goals utamanya tentang transfer teknologi dan implementasi. Tentunya hal demikian perlu dilakukan sejak dini untuk membangun karakter siswa akan kecintaan dan pemahaman tentang tanaman obat dan manfaatnya.
“Kurangnya pengetahuan tentang manfaat tanaman obat menjadi salah satu penyebab kurang pedulinya para generasi muda tersebut akan pemanfaatan tanaman obat,” tambahnya.
Kedepan, ia berharap para siswa mempunyai pemahaman yang benar dalam mewariskan tradisi penggunaan tanaman obat untuk meningkatkan kesehatan dan membangun jiwa kewirausahaan melalui pembuatan produk inovatif dari bahan tanaman obat. Tentunya para siswa/i peserta pun dapat menjadi agen-agen tentang tanaman obat di lingkungan sekitarnya.
Penulis: Afrizal Naufal Ghani
Editor: Nuri Hermawan