Universitas Airlangga Official Website

Semhas KKN UNAIR Cerme Gresik Paparkan Proker Unggulan 25 Desa

Sambutan Koordinator DPL KKN BBK 2 UNAIR Kabupaten Gresik pada Seminar Hasil Kecamatan Cerme (Foto: Aidatul Fitriyah)
Sambutan Koordinator DPL KKN BBK 2 UNAIR Kabupaten Gresik pada Seminar Hasil Kecamatan Cerme (Foto: Aidatul Fitriyah)

UNAIR NEWS – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Komunitas (KKN BBK) Periode 2 Universitas Airlangga (UNAIR) mengikuti Seminar Hasil di Kantor Kecamatan Cerme pada Kamis (9/8/2023). Tercatat sebanyak 25 Kelompok mahasiswa KKN BBK memaparkan program kerja unggulan di masing-masing desa.

Acara dibuka dengan sambutan dari Koordinator KKN BBK Kabupaten Gresik, Dr. Makhfudli SKep Ns MKed Trop MH Kes CMC. Dalam sambutannya, Makhfud menyampaikan bahwa terdapat empat bidang yang menjadi fokus utama selama masa KKN. Yaitu peningkatan kualitas pendidikan, pemberdayaan ekonomi, peningkatan pelayanan kesehatan, serta perbaikan kualitas lingkungan. Ia juga berharap seluruh rangkaian kegiatan yang telah terlaksana dapat terus berkelanjutan dan berkesinambungan.

“Saya ucapkan terimakasih kepada pihak UNAIR yang selalu mempercayakan Kecamatan Cerme dan menjadi idola untuk lokasi KKN. Justru kita membutuhkan mahasiswa untuk membantu memaksimalkan potensi desa di Cerme. Melalui seminar hasil ini, saya ingin mengetahui inovasi dari mahasiswa setelah belajar di desa,” ungkap Umar Hasyim SH MM, camat Cerme dalam sambutannya.

Kemudian, acara berlanjut dengan pemaparan program kerja desa dari 25 kelompok KKN BBK UNAIR. Terdapat empat bidang proker unggulan, yaitu, pendidikan, lingkungan, ekonomi, dan kesehatan.

Gelang Deteksi Stres Anak Usia Dini

Kelompok BBK 2 UNAIR Desa Pandu menciptakan gelang deteksi stres pada anak SD dengan menggunakan teknologi sensor PPG. Alat ini bernama Smart Bracelet Stress Detector (Startec). Selain itu, alat ini juga mampu menginterpretasi nilai Heart Rate Variability (HRV) jantung, sebagai indikator penentu tingkat stres dan kesejahteraan fisik.

Produk ini diciptakan untuk mengatasi permasalahan stres pada siswa sekolah dasar (SD) yang mengalami peningkatan tekanan akademik dan lingkungan belajar yang kompetitif.

Melalui alat ini, para pendidik dan orang tua dapat mengidentifikasi potensi dan tingkat stres yang dialami siswa saat belajar. Dengan begitu, para pendidik dan orang tua dapat mengambil tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat untuk membantu siswa menghadapi stres dalam proses belajar mereka.

Bangun Lahan Kosong Jadi Destinasi Wisata

Desa Padeg memiliki kondisi geografis yang luas. Namun, masih banyak lahan kosong di desa tersebut yang belum dikelola dengan baik. Melihat hal ini, mahasiswa BBK 2 UNAIR berinisiatif mendesain destinasi wisata pondok pancing dan resto hasil olahan tambak desa.

Penyerahan Vandel KKN dari Koordinator Kabupaten Kepada Bapak Camat (Foto: Aidatul Fitriyah)

Dalam hal ini, lahan yang akan digunakan yaitu fasilitas area serbaguna, kios BUMDES, dan tambak. Namun, perlu adanya fasilitas penunjang lain agar layak menjadi destinasi wisata seperti loket, resto yang memiliki konsep gubug makan mengapung, kolam renang, taman bermain, area parkir, dan akses keluar-masuk kendaraan.

Bryan selaku ketua kelompok menyebutkan bahwa projek ini telah mendapatkan persetujuan dari kepala desa setempat dan sedang pengajuan izin kepada pemerintah kabupaten Gresik, beserta akan diresmikan tahun depan. Dengan adanya program ini, perekonomian warga setempat akan meningkat.

Hidroponik dari Sampah Plastik

Desa Kambingan telah memiliki program pengolahan bank sampah. Namun, program tersebut tidak berjalan maksimal karena kurangnya sinkronisasi antar warga dan pengepul. Sehingga, mahasiswa BBK 2 UNAIR menggagas program penghijauan desa melalui praktek hidroponik dengan media sampah plastik.

Selain mengurangi penumpukan sampah, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan penghijauan di Desa setempat. Pemilihan teknik hidroponik karena tidak membutuhkan lahan yang luas. Terlebih, hidroponik dapat di halaman rumah saja.

Program kegiatan hidroponik ini berhasil mendapatkan apresiasi dari kepala desa serta warga desa sangat antusias.

Jawab Keresahan Warga Ciptakan Pupuk Fermentasi

Melihat kelangkaan dan penghentian alokasi pupuk subsidi perikanan menjadi keresahan warga desa Tambak Beras. Padahal, desa ini memiliki potensi daerah dari hasil tambak sekitar lebih dari 70 persen. Melihat hal ini, mahasiswa BBK 2 UNAIR menggagas inovasi pupuk fermentasi sebagai alternatif pengurangan ketergantungan dari pupuk kimia.

“Kita beri nama produk kita PURNAMA (Pupuk Alternatif untuk tambak). Di sini kita tidak hanya melakukan sosialisasi kepada warga, tetapi juga mengadakan praktik langsung dengan pendamping Petugas Penyuluh Lapangan Dinas Perikanan Kabupaten Gresik. Kita juga berkolaborasi dengan PPL Dinas Perikanan Kabupaten Gresik wilayah Cerme dan POKDAKAN di Tambak Beras,” ujar Felda selaku ketua kelompok BBK 2 UNAIR Tambak Beras.

Foto bersama perwakilan mahasiswa KKN BBK 2 UNAIR di Kecamatan Cerme, DPL, dan kepala desa (Foto: Aidatul Fitriyah)

Felda mengungkapkan bahwa pupuk alternatif ini merupakan campuran dari EM4 perikanan dan molase yang kemudian difermentasi selama dua hingga tiga hari dengan bantuan aerator agar lebih maksimal.

Launching Produk UMKM

Desa Cerme Lor terkenal dengan kegiatan UMKM produksi kain perca. Namun, produk yang masyarakat hasilkan hanya warga setempat yang kenal. Sehingga, mahasiswa BBK 2 UNAIR menginisiasi branding produk unggulan Desa Cerme Lor denganpembuatan nama brand, tagline, logo, dan packaging produk.

Dalam hal ini mereka me-launching produk bernama Kicklo. Program ini untuk meningkatkan nilai jual dan membangun citra merek yang kuat dan berkesan bagi produk unggulan Desa Cerme Lor, sehingga nilai jual akan meningkat.

Branding yang telah kita lakukan ini harapannya dapat membantu membedakan produk ini dari pesaing, menciptakan loyalitas konsumen, dan mendukung keberlangsungan produk dalam jangka panjang,” ungkap Angelina salah satu anggota tim.

Produk mereka saat ini telah dipasarkan di GressMall dan berhasil mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Gresik serta diliput secara langsung oleh media Jawa Timur.

Selain kelima program desa itu, terdapat juga beberapa program lain dalam presentasi seminar hasil. Yaitu, penanganan stunting, pengolahan sampah, peningkatan mutu pendidikan, bahkan hingga inovasi hasil desa menjadi olahan produk ekonomi kreatif.

Makhfud sangat mengapresiasi seluruh program desa unggulan dari 25 kelompok BBK 2 UNAIR. Ia berharap program itu dapat berlanjut pada periode KKN di semester mendatang. (*)

Penulis: Aidatul Fitriyah

Editor: Binti Q Masruroh