UNAIR NEWS – Kuliah Kerja Nyata (KKN) Belajar Bersama Komunitas (BBK) Universitas Airlangga (UNAIR) melakukan pengabdian masyarakat bidang ekonomi berupa Sosialisasi Digital Branding UMKM RW 03 Banjar Sugihan. Mereka adalah Kelompok Banjar Sugihan 2, Kelurahan Banjar Sugihan, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya.
Kegiatan pada (4/8/2023) itu bersamaan dengan seminar hasil program kerja. Sosialisasi untuk UMKM tersebut menjadi proker unggulan karena membantu menggerakkan warga Banjar Sugihan. Harapannya para pelaku UMKM dapat bersaing di pasar digital.
“Seperti yang kita ketahui, penggunaan platform digital tersebut menjadi sangat penting untuk peningkatan exposure dan aksesibilitas produk atau jasa UMKM warga ini,” kata Pricillia Catur Rizkyna selaku anggota kelompok Banjar Sugihan.
Manfaatkan Branding Digital UMKM
Dengan melibatkan para pelaku UMKM RW 03 Manukan Lor, Banjar Sugihan, sosialisasi itu menghadirkan sejumlah tokoh. Misalnya, camat, dosen-dosen pendamping lapangan, koordinator BBK Surabaya, koordinator BBK kecamatan Tandes, dan lurah-lurah se-Kecamatan Tandes.
“Kami mengundang mereka karena acara ini memang juga bertepatan dengan seminar hasil kelompok di kecamatan,” ujarnya.
Selain akan membantu para pelaku UMKM dalam digital branding, nantinya kelompok KKN Banjar Sugihan membantu pembuatan iklan produk UMKM. “Kita tahu saat ini banyak kegiatan maupun barang yang lebih terkenal di media sosial. Maka dari itu, untuk mempromosikan produk UMKM di sana, perlu iklan agar produk yang mereka terima juga berkualitas,” tambah mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) tersebut.
Mereka juga memanfaatkan digital branding UMKM untuk memudahkan interaksi dengan pelanggan dan menjangkau lebih banyak konsumen. Termasuk memberikan strategi pemasaran yang terukur dan biaya pemasaran yang terjangkau.
“Kami melakukan semua itu dengan cara mengelola digital branding UMKM untuk menarik pasar adalah dengan rutin membuat konten. Lalu, membuat iklan dan foto produk. Juga, sering berinteraksi dengan pengikut. Termasuk pengumpulan testimoni pelanggan dan memanfaatkan fitur iklan di sosial media” katanya.

Hadapi Tantangan demi Wujudkan Harapan
Harapannya, dari kegiatan ini, masyarakat sadar untuk pentingnya meningkatkan UMKM di dunia pasar. “Kendala kami tentu ada di teknisi maupun financial. Kurangnya literasi digital di masyarakat. Dan, kami berharap masyarakat memiliki brand awareness untuk bekal mereka dalam menghadapi cakupan jangkauan pasar yg lebih luas,” tutupnya.
Terdapat banyak UMKM yang turut serta. Mulai UMKM makanan dan minuman, kerajinan, laundry, dan toko kelontong. Tapi, yang dibuatkan iklan dipilih 1. Yaitu, UMKM kerajinan dari sampah anorganik dengan model iklan karang taruna RW 3 Manukan Lor, Banjar Sugihan.
Dengan pemanfaatan digital branding UMKM dapat memudahkan interaksi dengan pelanggan dan menjangkau lebih banyak konsumen dan keuntungan lainnya adalah strategi pemasaran yang terukur dan biaya pemasaran yang terjangkau. Cara mengelola digital branding umkm untuk menarik pasar adalah dengan rutin membuat konten, membuat iklan dan foto produk, sering berinteraksi dengan pengikut, pengumpulan testimoni pelanggan, dan memanfaatkan fitur iklan di sosial media.
Penulis: Monika
Editor: Feri Fenoria