Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa UNAIR Jadi Koordinator Kampus Mengajar Regional Surabaya

Muhamad Abrar Ghifari, mahasiswa Ilmu Politik UNAIR melakukan kegiatan belajar mengajar di SDN 1 Tiwet Kabupaten Lamongan. (Foto: Istimewa)
Muhamad Abrar Ghifari, mahasiswa Ilmu Politik UNAIR melakukan kegiatan belajar mengajar di SDN 1 Tiwet Kabupaten Lamongan. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Muhamad Abrar Ghifari, mahasiswa program studi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil menjadi salah satu penerima program Kampus Mengajar Angkatan 6. Program tersebut merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) canangan Kemdikbudristek. 

Abrar, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa program tersebut memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar sekaligus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Mahasiswa akan berperan sebagai mitra guru untuk melakukan inovasi dan pengembangan terhadap strategi pembelajaran. Program tersebut akan menyasar sekolah-sekolah mulai dari SD, SMP, hingga SMK yang masih belum terakreditasi A. 

“Tujuan adanya program Kampus Mengajar ini yang paling utama adalah untuk membantu sekolah-sekolah yang mengalami kendala. Baik kurangnya tenaga pendidik, infrastruktur, dan masalah-masalah lainnya,” ungkapnya.

Jadi Koordinator Regional Surabaya

Tidak hanya menerima program, Abrar mengatakan bahwa ia juga terpilih sebagai koordinator program Kampus Mengajar regional Surabaya. Ia memiliki tugas untuk melakukan koordinasi dan membersamai 400 lebih mahasiswa program Kampus Mengajar yang akan bertugas di wilayah Surabaya.  

Sebagai tahap awal program, ia terlebih dahulu melakukan koordinasi bersama para ketua kelompok untuk melakukan survei awal terhadap sekolah-sekolah. Melalui survei tersebut, para ketua dan anggota dapat bertanya masalah utama yang ada di sekolah masing-masing, seperti kekurangan guru, infrastruktur yang tidak memadai, dan masalah lainnya.

“Tujuannya supaya para peserta Kampus Mengajar ini dapat benar benar menyelesaikan masalah yang ada di sekolah penugasannya masing masing. Sehingga harapannya, para mahasiswa ini tidak hanya sekedar menjalankan tugas, tapi juga bisa menjawab masalah yang ada,” ujarnya.

Tingkatkan Kemampuan Literasi dan Numerasi Siswa

Lebih lanjut, mahasiswa asal Bogor itu menyampaikan bahwa para peserta Kampus Mengajar akan berfokus untuk meningkatkan literasi dan numerasi para siswa. Mereka akan membuat inovasi pembelajaran seperti menyemarakan gerakan baca buku, mengusung metode belajar yang asyik, dan meningkatkan soft skills para siswa. 

“Saat ini, kami juga sedang berada dalam masa pembekalan. Materi pembekalan bervariasi seperti seputar literasi, numerasi, matematika hiburan, sampai penjelasan soal 3 dosa besar dalam pendidikan, yaitu perundungan, kekerasan seksual, dan lain-lain,” ucap Abrar. 

“Semua materi diberikan langsung oleh tim Kampus Mengajar Kemdikbudristek. Pembekalan itu juga sebagai persiapan bagi para peserta sebelum penugasan langsung nanti,” paparnya. (*)

 Penulis: Rafli Noer Khairam 

Editor: Khefti Al Mawalia