Universitas Airlangga Official Website

Pengmas BEM UNAIR Sukses Gelar Rangkaian Proker Gerbang Desa Jilid VIII

UNAIR NEWS – Kementerian Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga (UNAIR)  sukses gelar rangkaian kegiatan Gerakan Bangun Desa jilid VIII. Kegiatan kolaboratif dengan SDN Panglungan 2 Jombang dan aktivis lingkungan hidup ecoton sukses digelar pada Selasa, (5/9/2023).

Tsabitah Rif’ah Nur Rahmah, Aditya Roihanul Iza, dan Arya Ilham Pangestu, mendampingi sejumlah adik-adik dari SDN Panglungan 2 Jombang. Lebih lanjut, kegiatan tersebut juga berkolaborasi dengan aktivis lingkungan hidup ecoton melakukan sebuah riset lingkungan di sungai Wonosalam yang tak jauh dari sekolah.

“Kami memulai riset ini dengan semangat untuk memahami dampak buruk yang mungkin terjadi akibat aktivitas manusia terhadap sungai ini. Sungai Wonosalam selama ini menjadi sumber air yang penting bagi masyarakat sekitar, namun kabar mengenai tingkat pencemaran yang semakin meningkat membuat kami merasa perlu melakukan tindakan,” ujar Tsabitah Rif’ah pada Senin, (11/9/2023).

Metode Mengamati

Selanjutnya, Kementerian Pengmas BEM UNAIR menggunakan metode mengamati dan mencatat berbagai aspek yang relevan terkait kondisi sungai ini. Salah satu temuan yang paling mencolok adalah jumlah limbah popok bayi yang sangat melimpah di sepanjang sungai. Lebih lanjut, hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat sekitar dalam mengelola limbah belum memadai. Tandasnya, limbah popok bayi adalah salah satu jenis limbah yang sulit terurai dan berpotensi merusak ekosistem sungai.

“Selain itu, kami melakukan pengujian terhadap kadar fosfat dalam air sungai. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kadar fosfat mencapai 1.0, yang sesuai dengan baku mutu air sungai. Meskipun demikian, kami ingin menekankan bahwa meskipun sesuai dengan standar baku mutu air sungai namun tidak sesuai untuk arah konsumsi, kadar fosfat yang tinggi dapat mengindikasikan adanya polusi dari berbagai sumber. Kondisi ini berpotensi merugikan organisme yang hidup di dalam sungai,” tambahnya. 

Tsabitah Rif’ah mengatakan riset ini berhasil mendeteksi keberadaan mikroplastik di dalam sungai. Mikroplastik adalah fragmen plastik yang sangat kecil dan sulit teruraikan. Lebih lanjut, kehadiran mikroplastik dalam sungai merupakan isyarat serius tentang pencemaran lingkungan yang harus segera diatasi.

“Kami sangat prihatin dengan temuan-temuan ini dan meyakini bahwa langkah-langkah tegas harus terambil untuk menjaga kebersihan sungai Wonosalam. Kami berharap masyarakat segera sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terlebih lingkungan sekitar sungai. Harapannya, pemerintah segera mengambil tindakan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan sumber air yang penting ini,” tutupnya. 

Penulis: Cahyaning Safitri

Editor: Nuri Hermawan