UNAIR NEWS – Kegiatan Surabaya 1st Global Colloquium on Photography & New Media for Youth Empowerment yang berjalan selama dua hari resmi berakhir. Wakil Dekan III FISIP UNAIR Irfan Wahyudi SSos MComm PhD bersama dengan Direktur Wisma Jerman Surabaya, Mike Neuber, menutup kegiatan itu. Acara penutupan itu berlangsung pada Jumat (15/09/2023), di Aula Pertemuan Sriwijaya, Gedung ASEEC, Kampus Dharmawangsa-B, UNAIR.
Hadir pada penutupan kegiatan internasional tersebut, peserta residensi dari 3 negara, civitas akademika Universitas Airlangga, dan para pegiat fotografi dari berbagai daerah. Irfan Wahyudi SSos MComm PhD, perwakilan dari UNAIR menjadi pembicara penutup. Dalam kesempatan itu ia membawakan materi “Images, Social Media, and The First Person to Show Everyone in the World: The Visual Chaotic of Integrity, Facts and Context”.
Integritas Visual dalam Media Sosial
Irfan Wahyudi SSos MComm PhD menjelaskan bahwa media sosial memiliki dampak yang kuat dalam hal mempengaruhi hidup manusia. Selain itu, lanjutnya, media sosial juga dapat menjadi sebuah propaganda yang dibuat oleh pemerintah atau para aktivis sosial. Oleh karena itu, perlu adanya integritas visual yang dapat melindungi pengguna dari kesalahan informasi yang tersebar di media sosial.
“Integritas visual di media sosial mengacu pada keaslian, keakuratan, dan penggunaan gambar & video secara etis yang dibagikan di sebuah platform. Sehingga, menjaga integritas visual sangat penting untuk mencegah penyebaran informasi yang tidak benar, berita palsu, dan konten berbahaya.” Jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa menjaga integritas visual merupakan tantangan yang terus berlanjut di era digital. Hal itu, lanjutnya, membutuhkan upaya dari penyedia platform dan pengguna untuk memerangi informasi yang salah dan praktik-praktik yang menipu dan merugikan banyak pihak.
Peran Fotografer dalam Sebuah Pesan
Setelah penyampaian materi oleh Irfan Wahyudi SSos MComm PhD, acara berlanjut dengan pidato penutup dari Mike Neuber. Direktur Wisma Jerman sekaligus perwakilan dari Institut Francais Indonesia (IFI) dan Wisma Jerman Surabaya itu, hadir secara langsung dan menyampaikan rasa terima kasih dan bangga kepada seluruh pihak yang membantu selama jalannya kegiatan.
“Dari kegiatan ini kita semua dapat belajar mengenai pentingnya peran fotografer dalam menyampaikan sebuah pesan dalam pendekatan yang berbeda.” Ungkap Mike. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini memberikan kesempatan bagi para peserta dari 3 negara yaitu Indonesia, Jerman, dan Prancis. Terlebih, sambungnya, untuk berkolaborasi dan bersinergi di dalam satu minat bidang yang sama yaitu fotografi.
Dalam pernyataan penutup, Mike berharap akan ada kembali kegiatan Global Colloquium di masa mendatang. Dari hal itu, lanjutnya, sehingga anak muda dari berbagai negara bisa berkolaborasi dan menjalankan sebuah proyek yang dapat membawa perubahan dan menambah wawasan bersama.
Penulis : Adinda Aulia Pratiwi
Editor : Nuri Hermawan