UNAIR NEWS – Hadirnya program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) dari Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memahami dunia pasca-kampus. MBKM dapat menciptakan mahasiswa yang memiliki pemikiran lebih kreatif, karena mahasiswa dituntut menyelesaikan permasalahan di dunia profesional.
Melalui program MSIB MBKM mahasiswa mendapat kesempatan untuk menjalankan etika bisnis ketika berhadapan dengan klien atau target konsumen. Sehingga, menjadikan mereka lebih inovatif dalam menemukan solusi.
Magang di Schoters
Hal inilah yang Maria Assumpta Devina Indira sampaikan, mahasiswa jurusan Antropologi Universitas Airlangga (UNAIR). Venta, sapaan akrabnya, merupakan peserta MSIB di Schoters by Ruangguru. Ia memilih magang di Schoters karena sebelumnya telah memiliki pengalaman magang di edutech start up.
“Perkembangan Schoters yang pesat dari hanya komunitas beasiswa hingga diakuisisi perusahaan besar seperti Ruangguru membuat saya tertarik untuk mempelajari ekosistem bisnis di dalamnya,” ujar Venta kepada UNAIR NEWS pada Senin (18/9/2023).
Menurut Venta, program MSIB ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Namun, sayangnya masih terdapat beberapa hal yang masih menjadi pertimbangan untuk mendaftar program MSIB ini, misalnya kesulitan konversi mata kuliah.
“Kesulitan konversi membuat mahasiswa berpikir dua kali bahkan mengurungkan niatnya untuk mendaftar program MSIB. Saya berharap ke depannya semoga perjalanan program hebat ini bisa mendapat dukungan semua pihak tanpa merugikan satu pihak manapun,” ungkap mahasiswi angkatan 2020 tersebut.
Benefit MSIB MBKM
Venta mengatakan ia memilih mengikuti MSIB dari pada program MBKM lain karena menyesuaikan kebutuhan. Ia merasa program MBKM lain belum sesuai dengan tujuan kehidupannya pascakampus. Selain itu, ia juga sekaligus bisa mengetahui program-program karier dan studi luar negeri untuk pertimbangan ke depannya.
“Ini merupakan salah satu goals saya di semester tujuh. Apalagi peminat Schoters lumayan banyak sampai bisa puluhan ribu. Jadi saya merasa beruntung bisa lolos di Schoters,” tuturnya.
Venta berharap setelah lulus ia dapat bekerja di tempatnya magang sekarang. Namun, ia merasa perlu untuk melakukan banyak observasi dulu karena beban kerja dan tanggung jawab anak magang dengan karyawan tentu berbeda.
“Istilahnya ini kan yang jadi salah satu tujuan anak magang Kampus Merdeka yaitu Golden Ticket, setelah lulus kuliah bisa langsung kerja di perusahaan tempat MSIB sebelumnya,” ucap Venta.
Tips Interview
Sebagai penutup, Venta memberikan tips dan trik untuk mendaftar program MSIB MBKM. Menurutnya, dua hal terpenting yaitu berani memulai dan belajar banyak hal tentang company profile.
“Saya juga merasa takut gagal saat mendaftar dulu, karena jurusan saya bukan yang prioritas dan tidak selinier. Namun, akhirnya saya membulatkan tekad untuk mendaftar,” ceritanya.
Venta menyarankan untuk mempelajari company profile yang dituju. Ia menegaskan untuk melakukan riset mendalam tentang perusahaan.
“Waktu saya interview itu cuma dikasih 20 menit. Ini yang jadi tantangan, bagaimana 20 menit bisa membuat calon mentor kita terkesan dan akhirnya memilih kita. Jadi saya menjawab dari hasil riset company profile yang berbeda dari kandidat lain, akhirnya saya diterima,” tukasnya. (*)
Penulis : Dewi Yugi Arti
Editor : Binti Q. Masruroh