Universitas Airlangga Official Website

Peran Pers dan Media dalam Pemilu

Potret suasana Airlangga Politics. (Foto: Istimewa)
Potret suasana Airlangga Politics. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Himpunan Mahasiswa (HIMA) Ilmu Politik Universitas Airlangga (UNAIR) sukses menggelar seminar nasional Airlangga Politics bertajuk “Memahami Sistem Kepemiluan Sebagai Navigasi Dalam Menyongsong Pesta Demokrasi di Tahun 2024. Gelaran tersebut berlangsung di Ruang Sriwijaya Hall, Lantai 5 Airlangga Sharia & Entrepreneurship Education Center (ASEEC) Tower, Kampus B Dharmawangsa. 

“Sebagai mahasiswa tentu sudah saatnya kita melek akan dunia politik. Mengingat, peran aktif anak muda terutama mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa di masa mendatang. Ditambah, pesta demokrasi akan berlangsung dalam dekat ini,” papar Thoriq, Ketua HIMA Ilmu Politik itu. 

Tanggung Jawab Besar 

Dalam gelaran Airlangga Politic itu turut mengundang Drs Machmud Suhermono MIkom MIp. Ia menjelaskan bahwa peran media dalam pemilihan umum (pemilu) memegang peranan yang penting. Media massa berperan untuk memberikan informasi valid selama proses pemilu berlangsung. 

Ia menambahkan, peran rekan media tak hanya memberikan informasi yang valid namun juga memberikan edukasi dan pengetahuan masyarakat mengenai pemilu. Edukasi dan pengetahuan politik merupakan hal yang esensial agar 

masyarakat tidak mudah untuk terpengaruh oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. 

Media juga akan memiliki peran sebagai pengawas pemilu. Peran media massa memudahkan masyarakat untuk melakukan pelaporan jika adanya indikasi pelanggaran saat pemilu berlangsung. Masyarakat dapat melaporkan indikasi pelanggaran secara langsung melalui media massa dari Bawaslu. 

“Tentu, kita telah menyadari bahwa media massa sangat memegang peranan besar dalam keberlangsungan pemilu. Kita harus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak agar pelaksanaan pemilu berjalan dengan lancar tanpa adanya pelanggaran,” terang Machmud. 

Rentan Berita Hoax

Sekretaris Wakil DPRD Surabaya itu menjelaskan, keikutsertaan rekan media dalam pemilu merupakan tantangan terbesar. Dengan pesatnya informasi yang beredar di sosial media menimbulkan kerentanan masyarakat menerima berita hoax dan invalid. 

Ditambah, adanya beberapa oknum dan kelompok masyarakat yang menyebabkan adanya perang media dan informasi di kanal media. Tentu, hal ini perlu adanya kesadaran masyarakat untuk memilah informasi sebelum disebarluaskan agar pelaksanaan pemilu berjalan dengan kondusif. 

“Sudah saatnya, mahasiswa dan anak muda mengambil peran penuh dalam kegiatan pemilu. Tak hanya itu, anak muda berperan untuk menangkal berita hoax dengan kritis dalam menerima informasi di media sosial,” ungkapnya. 

Penulis: Satrio Dwi Naryo

Editor: Khefti Al Mawalia