UNAIR NEWS – Dosen Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Univesitas Airlangga (UNAIR), Prof Dr Dian Agustin Wahjuningrum drg SpKG SubspKE(K) resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang ilmu Edodontik (Edodontik Klinik dan Rekayasa Jaringan). Prosesi sidang pengukuhan berlangsung pada Rabu (11/10/2023) di Aula Garuda Mukti, Kampus MERR-(C), UNAIR.
Pada pengukuhan itu, Prof Dian menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul Perawatan Endodontik Melalui Rekayasa Jaringan Pulpa Untuk Indonesia Sehat. Dasar penelitian tersebut adalah rancangan pemerintah untuk program Indonesia Bebas Karies pada tahun 2030. Akan tetapi, angka prevalensi karies justru meningkat menjadi 88,8 persen.
“Penelitian ini fokus pada perawatan terapi pulpa gigi, yang bertujuan untuk menginduksi potensi dentinogenik sel pulpa baik secara langsung atau secara tidak langsung sehingga merangsang pembentukan dentin baru,” ucap Prof Dian.
Menurutnya, keberhasilan perawatan terapi pulpa ada pengaruh berbagai kondisi dan faktor. Antara lain, luasnya dimensi permukaan pulpa yang terbuka, usia pasien, etiologi paparan jaringan pulpa, dan kualitas tambalan permanen. Di sisi lain, pemilihan material terapi pulpa memegang peranan penting untuk keberhasilan perawatan terapi pulpa.
Kalsium hidroksida (Ca(OH)2) memiliki rekam jejak keberhasilan klinis terpanjang dan tetap menjadi gold standard material terapi pulpa hingga saat ini. Terbukti, kalsium hidroksida menghasilkan dentin bridge berkualitas rendah. Sehingga dalam jangka panjang, akan diperoleh MTA dan trikalsium silikat bioaktif untuk gigi permanen dengan pulpa terbuka akibat karies.
“Kegagalan perawatan karies berkorelasi terhadap masih tingginya angka karies penduduk Indonesia sampai dengan saat ini,” ucap Prof Dian.
Penelitian yang Prof Dian lakukan menunjukkan bahwa dentin baru dari perawatan terapi pulpa menggunakan Ca(OH)2 berstruktur porous sehingga terbentuk microleakage yang memungkinkan terjadinya reinfeksi. Kualitas dentin baru mendapat pengaruh pergerakan sel punca jaringan pulpa menuju daerah pulpa yang terbuka.
Perlu Pengembangan
Prof Dian menjelaskan jika jaringan pulpa gigi memiliki potensi regeneratif bawaan. Berdasarkan pemikiran tersebut, perlu pengembangan material bioaktif terapi pulpa menggunakan sel punca jaringan pulpa-CM.
“Salah satu keunggulan jaringan pulpa gigi dibandingkan jaringan gigi manusia lainnya adalah jaringan ini lebih kaya akan sel punca, yang dapat diisolasi dari gigi molar ketiga dan premolar,” ungkapnya.
Pada akhir pidator, Prof Dian menyampaikan keinginannya menyumbangkan pemikiran dan berkontribusi menurunkan angka karies. Tentunya, dengan produk bioaktif material terapi pulpa masa depan berbasis bioceramic dan rekayasa jaringan pulpa. Ia berharap, karya anak bangsa dapat meningkatkan keberhasilan perawatan untuk Indonesia Sehat. (*)
Penulis : Afrizal Naufal Ghani
Editor : Binti Q Masruroh