UNAIR NEWS – D3 Keperawatan, Fakultas Vokasi (FV), Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar sosialisasi lingkungan dengan fokus edukasi pengelolaan sampah. Kegiatan tersebut melibatkan aktif peran dosen, mahasiswa, dan masyarakat setempat. Kegiatan berlangsung di Desa Pangkatrejo, Lamongan, yang berlangsung pada Minggu (8/10/2023).
Latar Belakang
Muhammad Nabil Ariyanto yang kerap disapa Nabil selaku ketua panitia menuturkan bahwa kegiatan tersebut muncul karena adanya survey dan pendataan. Fokus pendataan khususnya pada status kesehatan, sanitasi, dan lingkungan warga. Setelah menemukan data, terdapat permasalahan warga yaitu pada pengelolaan sampah rumah tangga.
“Kebanyakan warga mengeluhkan bahwa permasalahan sampah masih menjadi momok. Baik dari pemilahan sampah hingga sampah yang dibakar. Tentunya hal tersebut akan berpengaruh pada sektor kesehatan dan lingkungan sekitar,” ujar Nabil yang juga merupakan mahasiswa D3 Keperawatan.
Edukasi Kompos dan Ecobrick
Masyarakat Desa Pangkatrejo mendapatkan edukasi untuk membuat kompos dan ecobrick. Tujuannya agar sampah organik dan non-organik bisa diolah secara maksimal. Selain itu, masyarakat juga mampu memiliki alternatif lain selain membakar sampah agar bisa menekan dampak buruk dari asap pembakaran. Alhasil, sampah mampu menghasilkan kebermanfaatan kembali baik produk daur ulang maupun kompos.
“Kami berharap masyarakat paham mengenai pemilahan sampah dan pembuatan kompos yang benar dan selanjutnya akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
Dorong Partisipasi Warga
Nabil mengungkapkan, masyarakat antusias dalam berpartisipasi di kegiatan tersebut. Ia mengapresiasi kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat yang berjalan apik. Tak hanya itu, harapannya masyarakat bisa melakukan pembiasan setelah menerima edukasi. Sehingga kedepannya, permasalahan sampah rumah tangga bisa terselesaikan.
Pihaknya mengajak pemerintah desa untuk lebih aktif membantu permasalahan sampah warga. Pemerintah desa harus aktif dan bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan masyarakat terkait pengelolaan seperti menyediakan anggaran. Alokasi dana ini harapannya bisa berkontribusi dalam pembangunan lokasi pemrosesan sampah.
“Peningkatan kesadaran yang muncul akan mampu berdampak positif pada peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh,” tutupnya. (*)
Penulis: Satriyani Dewi Astuti
Editor: Binti Q. Masruroh