UNAIR NEWS – Sekolah Pascasarjana UNAIR melangsungkan seminar bertajuk “Peranan Bank Pembangunan Daerah dalam Menggerakan UMKM dan mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah”. Kegiatan tersebut mengundang pembicara dari Bank Jatim, yaitu Dr Busrul Iman SE MM pada Sabtu (14/10/2023).
Bertempat di Ruang Majapahit Lantai 5 Gedung ASEEC Tower Universitas Airlangga, Direktur Utama Bank Jatim ini mengungkapkan Jawa Timur memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang besar. Menurutnya terdapat 9 juta lebih UMKM di sana yang didominasi usaha mikro.
“Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur berada di posisi kedua se-Indonesia dengan mencapai persentase sebesar 14,26%. Angka tersebut diperoleh karena banyaknya UMKM Jawa Timur yang berjumlah lebih dari 9 juta,” ungkapnya.
Menurut Basrul, UMKM menjadi salah satu sektor unggul yang dapat bertumbuh sehingga Bank Jatim memaksimalkan potensi sektor tersebut. “Potensi sektor produktif UMKM yang sangat besar menunjukkan pertumbuhan mencapai 25,02 %. Sementara pada sektor konsumtif hanya tumbuh satu digit,” ujarnya.
Melihat potensi ekonomi tersebut, tambah Basrul, Bank Jatim mendorong kolaborasi bersama pelaku usaha di Jawa Timur. Melalui kerja sama ini bank tidak hanya memberikan kredit melainkan memberikan pendampingan usaha.
”Kami memberikan bantuan kredit kepada pelaku UMKM Jawa Timur yang mengalami kesulitan modal. Tidak hanya menyerahkan modal saja namun kami juga menawarkan pendampingan dan pelatihan yang menyangkut UMKM,” jelasnya.

Pertumbuhan Kredit UMKM
Lebih lanjut Basrul memaparkan Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang berfokus pada penggerakan UMKM dapat membangkitkan pertumbuhan kredit. “Pertumbuhan kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang tertinggi yaitu tumbuh sebanyak 26,24% (YoY) atau tercatat Rp 6,34 triliun pada akhir 2022,” tuturnya.
Secara lebih rinci, Basrul menunjukkan angka pertumbuhan kredit komersial mencapai 4,73% atau tercatat Rp11,42 Triliun. Sedangkan kredit di sektor konsumsi hanya tumbuh sebesar 3,54% atau tercatat Rp 28,09 Triliun.
Kemudian Basrul menambahkan, pertumbuhan kredit UMKM yang tinggi terjadi karena bantuan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari pemerintah. “Bank Jatim mendapatkan alokasi KUR sebesar Rp 104,6 Miliar selama tahun 2022. Hal itu menunjukkan keberhasilan Bank Jatim dalam mendukung program pemerintah pada peningkatan UMKM melalui program KUR,” terangnya.
Melalui kinerja yang bagus tersebut, lanjutnya, Bank Jatim berhasil mencatatkan laba bersih Rp1,54 Triliun serta kenaikan aset sebesar Rp103,03 Triliun atau tumbuh 2,29% Year on Year (YoY). Dalam penjelasan terakhirnya, Basrul menyampaikan bahwa komposisi rasio keuangan Bank Jatim periode Desember 2022 terdiri dari Return On Asset (ROA) sebesar 1,95%, Return on Equity (ROE) sebesar 16,24% dan Net Interest Margin (NIM) 5,11%.
Penulis: Iratri Puspita
Penulis: Nuri Hermawan
Baca Juga: Sekolah Pascasarjana UNAIR Ungkap Peran Imunologi bagi Kesejahteraan