Universitas Airlangga Official Website

Dua Peneliti Muda UNAIR Masuk Jajaran Top 2 Persen Peneliti Dunia

UNAIR NEWSUniversitas Airlangga (UNAIR) memiliki berbagai talenta muda berbakat. Adalah Dr Arif Nur Muhammad Ansori MSi dan Viol Dhea Kharisma SSi MSi, dua peneliti muda UNAIR yang masuk dalam jajaran World’s Top 2 Percent Scientists 2023 yang dirilis oleh Stanford University dan Elsevier.

Arif saat ini tergabung dalam peneliti di Sekolah Pascasarjana UNAIR. Sementara Viol merupakan mahasiswa aktif Program Studi S3 Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UNAIR.

Awal Mula

Arif bercerita bahwa awal mula ia mulai publikasi jurnal ilmiah saat berada pada semester tiga jenjang sarjana. Saat itu ia mendapat bimbingan dari Prof Dr Ni’matuzahroh, Wakil Dekan I Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM). Lalu, Arif berhasil melakukan publikasi jurnal ilmiah terindeks Scopus pada 2017 untuk pertama kali dengan bimbingan Dr Dwi Winarni, Ketua Program Studi S3 MIPA FST UNAIR dan Dr Saikhu Akhmad Husen. “Sejak saat itu, saya terus bersemangat untuk menulis,” ungkapnya.

Sementara Viol mengatakan bahwa perjuangannya dalam mencapai Top 2 Persen Peneliti Dunia tidaklah mudah. Ia harus menyelesaikan berbagai proyek penelitian yang menguras energi.

“Perjuangannya sangat menguras energi karena berhubungan dengan penyelesaian berbagai macam proyek penelitian. Kita juga harus menuangkannya dalam bentuk artikel ilmiah,” terang Viol.

Tips Menulis Jurnal Ilmiah

Menulis jurnal ilmiah hingga berhasil membuatnya terpublikasi, merupakan tantangan bagi para peneliti. Kendati demikian, Arif dan Viol mempunyai tips tersendiri dalam menulis jurnal ilmiah.

Menurut Arif, yang utama dalam publikasi jurnal ilmiah adalah rasa percaya diri dan tidak mudah putus asa. Selain itu, jalinan kolaborasi internasional menjadi tips lain yang Arif sampaikan. Bahkan Arif harus rela mengurangi waktu tidur untuk menuangkan idenya dalam sebuah jurnal ilmiah.

“Saya mengurangi waktu tidur dalam sehari untuk memikirkan ide apa yang bisa saya tuangkan dalam jurnal ilmiah. Beberapa aktivitas saya saat dini hari salah satunya menulis. Pada waktu krusial ini produktivitas saya cukup tinggi,” jelasnya.

Sementara Viol mengungkapkan bahwa jurnal ilmiah merupakan media komunikasi antar peneliti. Fokus tujuan penelitian merupakan solusi dari permasalahan terkini sesuai bidang keahlian masing-masing. Membentuk tim untuk berkolaborasi dan selalu berdoa menjadi tips yang tak kalah penting.

“Bentuk tim yang bisa berkolaborasi dan pastinya jangan lupa berdoa untuk keberhasilan proyek penelitian hingga jurnal ilmiah bisa terpublikasi,” tuturnya. (*) 

Penulis: Icha Nur Imami Puspita

Editor: Binti Q. Masruroh