Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa FH UNAIR Sabet Juara III Lomba Paper Internasional

Anom, Mahasiswa FH UNAIR Peraih Juara III Lomba Paper Internasional. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Airlangga (FH UNAIR) kembali meraih gelar juara di bidang karya tulis ilmiah. Mahasiswa bernama Yono Sugi Anom Darmawan itu berhasil menjadi Juara III Mathematics and Science Scientific Week XXV International Paper for Undergraduate Student 2023 yang terselenggara oleh Universitas Syiah Kuala. 

Lomba paper itu berlangsung pada 3 – 31 Oktober 2023. Hadir 24 peserta dari berbagai universitas dalam negeri maupun universitas luar negeri.

Anom, sapaan akrabnya, melalui wawancara dengan UNAIR NEWS pada Rabu (1/11/2023) mengaku sempat kesulitan membagi waktu antara mengerjakan paper dengan belajar Ujian Tengah Semester, sebab perlombaannya dilaksanakan pada pekan ujian. Ia pun tidak terbiasa menulis dalam bahasa Inggris, sehingga harus berhati-hati dalam menentukan diksi dan grammar.

“Saya sangat berterima kasih kepada teman saya karena dalam proses penerjemahan papernya dibantu oleh teman saya yang merupakan mahasiswa Universitas Telkom,” ujarnya.

Lomba Internasional Pertama 

Ia merasa bersyukur bisa menjadi Juara III karena ini merupakan lomba kepenulisan ilmiah tingkat internasional pertama baginya. Sebelumnya, ia hanya pernah mengikuti lomba kepenulisan ilmiah tingkat nasional.

“Meskipun kesulitan membagi waktu, alhamdulillah bisa mendapat Juara III. Ini merupakan titel kepenulisan pertama saya di tingkat internasional,” ucapnya.

Angkat Topik KGBO

Anom juga menjelaskan topik paper yang ia angkat. Ia mengangkat topik mengenai  analisis untung rugi (cost benefit analysis) dari regulasi di Indonesia yang belum secara komprehensif mengatur tentang tindak pidana Kekerasan Gender Berbasis Online (KGBO).  Beberapa regulasi di Indonesia, terangnya, memiliki kekaburan norma yang justru berpotensi menjadi celah untuk mengkriminalisasi korban KBGO itu sendiri.

“Paper yang saya tulis itu berjudul ‘Quantifying The Construction of Criminal Code Legal Framework of Online Gender Based Violence (OGVB) to Build Ethical Digital Ecosystem in Indonesia’,” tuturnya.

Sebagai penutup, Anom memberikan tips dan trik dalam mengikuti lomba kepenulisan. Menurutnya, suatu gagasan dan ide tidak akan pernah muncul secara utuh dan komprehensif di awal, tetapi gagasan kepenulisan akan mengalami perkembangan baik berupa penambahan atau pengurangan ide seiring berjalanya proses kepenulisan.

“Yang terpenting adalah bagaimana kita mau untuk mulai menulis,” pungkasnya. (*)

Penulis : Dewi Yugi Arti

Editor : Nuri Hermawan