UNAIR NEWS – Kabar membanggakan kembali datang dari Tim Scientia UNAIR yang berhasil raih Juara 3 pada perlombaan Research Paper Islamic Economics Student Summit (IESS). Tahun ini, IESS mengusung tema “Embracing the Future: Empowering Sharia Values for a Thriving Global Landscape”.
IESS merupakan acara tahunan yang terselenggara oleh himpunan mahasiswa ekonomi Islam yang ada di Indonesia atau himpunan mahasiswa dengan jurusan linier. Tahun ini, kegiatan bertempat di Universitas Indonesia.
Tim Scientia itu beranggotakan 3 mahasiswa asal Ekonomi Islam angkatan 2021. Di antaranya, Diaz Tulus Anandri, Muhammad Fahmi Faturrahman, dan Ika Akbarwati Oktavia. Tim yang diketuai oleh Diaz dinyatakan menjuarai perlombaan pada Senin (13/11/2023).
Usung Peran Green Sukuk
Kepada UNAIR NEWS (16/11/2023), Diaz menyebutkan, timnya mengambil tema “Harmonizing Islamic Finance and the Halal Industry by Exploring Opportunities for Ethical and Sustainable Economic Development”. Pemilihan tema tersebut karena konsep ekonomi Islam yang sejalan dengan konsep ethical and sustainable economic belum tereksplorasi sepenuhnya.
“Hasil riset kami menemukan bahwa peran Sukuk dalam integrasi industri halal demi menunjang ethical and sustainable economic masihlah terbatas. Dengan begitu, peran Green Sukuk perlu diketahui” jelasnya.
Selain itu, tambahnya, juga berdasarkan Green Sukuk Allocation and Impact Report 2022, Green Sukuk terbukti membiayai sektor-sektor berkelanjutan. Contohnya, membiayai pembuatan instrumen EBT, wisata halal, dan integrasinya.
Komitmen Kerja Sama
Selama ikuti perlombaan, mereka sempat alami beberapa kesulitan. Pertama, waktu untuk mengerjakan full paper cukup mendadak karena salah dalam melihat deadline submission. Kedua, di hari saat presentasi hasil research paper, Diaz juga memiliki kewajiban 2 presentasi lain.
“Di hari itu, aku juga ada 2 presentasi lain yang harus dilakukan. Jadi harus membagi fokus dan untung waktunya berbeda sedikit,” cerita Diaz.
Kesulitan ketiga ada pada metode yang mereka gunakan. Awalnya pihaknya akan menggunakan metode kuantitatif, namun berakhir dengan metode kualitatif. Hal itu, jelasnya karena waktu dan kemampuan mereka yang belum mendukung.
Meskipun sempat alami kendala selama perlombaan, Tim Scientia mampu sabet penghargaan dan mengalahkan finalis lainnya. Diaz membeberkan bahwa kunci kemenangannya ada pada komitmen untuk saling kerja sama.
“Agar karya kami terselesaikan dengan baik, maka kami saling mengisi dan saling kerja sama,” pungkas Diaz.
Penulis: Fath Tazkya Ernest Jamila
Editor: Nuri Hermawan