Universitas Airlangga Official Website

Mengurai Psikometri: Webinar UNAIR sebagai Sumber Wawasan Terkini dalam Dunia Psikologi

Dimas Aryo Wicaksono, Nadim Alfan Assa, dan moderator saat sesi tanya jawab dalam webinar "Dig into ‘Fun’ in PsyChometrics: Psychology Students Leading The Way, pada Sabtu (18/11/2023)(Sumber: Screenshot zoom)
Dimas Aryo Wicaksono, Nadim Alfan Assa, dan moderator saat sesi tanya jawab dalam webinar "Dig into ‘Fun’ in PsyChometrics: Psychology Students Leading The Way, pada Sabtu (18/11/2023)(Sumber: Screenshot zoom)

UNAIR NEWS- Fakultas Psikologi Universitas Airlangga menggelar webinar berjudul “Dig into ‘Fun’ in PsyChometrics: Psychology Students Leading The Way” bekerja sama dengan Faxtor, perusahaan penerbit tes psikologi terkemuka di Indonesia. Acara yang diselenggarakan secara daring melalui Zoom dan YouTube Faxtor Indonesia pada Sabtu (18/11/2023), ini bertujuan untuk mengurai psikometri dan peluang karir di dalamnya.

Psikometri, meskipun terdengar asing bagi sebagian orang, memiliki peran penting dalam dunia psikologi. Stigma yang menyebut psikometri sulit dipahami masih ada, dan banyak praktisi yang belum sepenuhnya memahami urgensi psikometri terhadap perkembangan ilmu psikologi. Namun, psikometri adalah bidang yang jarang dikenal namun menyediakan peluang karir yang luas dan penting.

Webinar menghadirkan Dimas Aryo Wicaksono, S Psi M Sc, seorang dosen psikologi di Universitas Airlangga, dan Nadim Alfan Assa, S Psi yang merupakan bagian dari tim Research & Development di Faxtor.

Dalam sesi materi, Dimas Aryo Wicaksono membahas “Future of Psychometrics: Learn and Do It,” membagikan tren dan isu-isu terkini dalam psikometri. Psikometri, sebagai ilmu penilaian pendidikan dan psikologis, bertujuan memberikan validitas untuk mendukung interpretasi skor tes yang dapat dipercaya. Psikometri juga berusaha membuat tes lebih adil, tepat, dan bernilai untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.

“Psikometri adalah ilmu penilaian pendidikan dan psikologis yang mempelajari bagaimana tes dikembangkan, disampaikan, dan dinilai untuk memberikan bukti validitas,”ungkapnya.

Beberapa pertanyaan psikometrik yang perlu diatasi mencakup desain uji, penulisan barang, pengaturan standar, analisis psikometri, menyamakan, dan keabsahan. Tantangan utama dalam psikometri mencakup uji keandalan, uji validitas, uji bias, uji konstruksi, administrasi yang adil, dan pertimbangan etis.

Nadim Alfan Assa, dalam materinya berjudul “Unlocking Your Future: Exploring Career Opportunities in Psychometrics,” menjelaskan peran seorang psychometrician. Psychometrician terdiri dari dua orang, satu yang terlatih dalam administrasi dan interpretasi alat ukur, dan satu lagi yang merancang dan mengembangkan alat ukur berkualitas.

“Seorang psychometrician tidak hanya terdiri dari mereka yang menginterpretasi alat ukur, tetapi juga mereka yang merancang dan mengembangkan alat ukur berkualitas,”ujarnya.

Seorang psychometrician melakukan berbagai tugas, termasuk memahami konsep dasar psikometri, menjelajahi model pengukuran, memahami aspek psikologis, mengembangkan penerapan konsep psikometri, merancang pengembangan alat ukur, menulis item, melakukan analisis data, dan dalam beberapa kasus, coding.

Penulis: Rosali Elvira Nurdiansyarani

Editor: Feri Fenoria