UNAIR NEWS – Personal branding adalah salah satu cara yang dapat dilakukan dalam mempersiapkan karir setelah lulus. Salah satu cara dalam meningkatkan personal brand adalah dengan menggunakan copywriting. Hal itu merupakan pembahasan yang dibicarakan dalam workshop Cakrawala Career Enhancement (CHANCE) yang kedua dengan tajuk “Shaping Your Personal Branding”. BEM KM Psikologi Universitas Airlangga mengadakan acara itu pada Sabtu (18/11/2023) via Zoom untuk keberlangsungan karir mahasiswa psikologi.
Terdapat dua pembahasan dalam workshop itu, yakni bagaimana personal branding dapat menjadi alat untuk mendapatkan pekerjaan, serta bagaimana copywriting dapat berguna dalam memperkuat personal branding. Hadir dalam acara itu, Manisha Khumairo, seorang public speaker dan Siauw Andreas, seorang copywriter.
Bangun Personal Brand di Media Sosial
Dalam materi yang dibawakan oleh Manisha, ia menjelaskan bahwa sekitar 70 persen manajer rekrutmen pekerjaan menggunakan media sosial untuk memeriksa latar belakang kandidat dalam proses rekrutmen. Hal itu menunjukkan bahwa media sosial kita haruslah “dirapikan” atau diatur sedemikian rupa untuk menciptakan personal brand yang baik.
Sejalan dengan bahasan itu, Manisha memberikan kiat-kiat dalam membentuk citra di media sosial yakni dengan enam tips. Tips yang pertama adalah kenali diri sendiri untuk menentukan tujuan dan target audiens personal brand kita. Tips kedua, pilihlah platform yang tepat seperti contohnya personal branding kuliner, maka platform yang dapat digunakan adalah Instagram, TikTok, dan Youtube karena target audiens kita ada disana.
“Selanjutnya, buat profil yang menarik. Ada beberapa elemen agar profil kita menarik, yaitu pilih foto sesuai dengan platform, tulis deskripsi yang menarik dan menggambarkan citra diri, sertakan link dan kontak yang relevan, perbaiki profil secara berkala, dan konsisten dalam memperkuat personal brand,” jelas Manisha.
Tips keempat adalah menampilkan informasi tambahan seperti portofolio jika dibutuhkan. Kemudian mengoptimalkan konten dan aktivitas di media sosial, usahakan berbagi postingan yang informatif sesuai dengan personal brand apa yang ingin ditunjukkan. Terakhir, jalin koneksi, terlibat, dan interaksi dengan orang yang terlibat langsung dalam suatu industri.
Copywriting, Tempa Personal Brand-mu
Beralih pada pembahasan kedua di acara CHANCE, Siauw Andreas membagikan pengetahuan dan pengalamannya tentang dunia copywriting. Menurutnya, untuk memperkuat personal brand dan membuat konten yang persuasif, dibutuhkan copywriting. Copywriting sendiri adalah kemampuan untuk mempengaruhi pembaca melalui tulisan, selain itu copywriting juga sebagai cara mengomunikasikan dan mengenalkan diri lewat tulisan.
“Copywriting adalah jembatan, gimana cara teman-teman menginformasikan konten apa atau personal brand-mu apa ke orang lain, kamu butuh jembatan. Di mana jembatan disini tertulis, maka kamu butuh copywriting,” jelasnya.
Terdapat tiga elemen penting dalam copywriting, yakni copywriting kamu untuk siapa?, informasi apa yang ingin kamu sampaikan?, dan media apa yang digunakan? setelah berhasil menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kita perlu memahami struktur dari copywriting itu sendiri. Headline merupakan struktur yang paling penting, mau sebagus apapun isi konten kita jika tidak dapat menarik perhatian pembaca, maka sia-sia. Andreas membagikan lima tipe headline yang dapat menarik perhatian pembaca, yakni curiosity headline, benefit headline, fear headline, selective headline, dan question headline.
Adapun contoh dari curiosity headline adalah “3 Kriteria CV yang Menarik di Mata HRD”, contoh dari benefit headline “Ubah CV-mu Jadi Lebih Menarik Dalam 15 Menit”, fear headline seperti “Hati-hati! Ini Pertanyaan Jebakan HRD yang Wajib Kamu Tahu”. selective headline seperti “Khusus Fresh Graduate yang Mau Melamar Kerja …”, dan question headline berupa “Sudah Sering Melamar Pekerjaan, Tapi Belum Direspon Perusahaan?”.
Andreas juga turut memberikan dua formula copywriting AIDA dan PAS. AIDA merupakan akronim dari Attention, Interest, Detail, dan Action. Sedangkan PAS merupakan akronim dari Problem, Agitate, dan Solution.
“Agar copywriting teman-teman lebih persuasif, pastikan teman-teman menggunakan kata-kata aksi. Yang kedua teman-teman bisa menggunakan rima atau pengulangan bunyi, contohnya agar silaturahmi tidak terputus pinjam dulu seratus. Ketiga, semakin spesifik semakin menarik seperti gunakan angka agar lebih menarik. Contohnya “3 Cara Bikin CV yang Menarik & Auto Dilirik HRD (nomor 3 paling penting!),” tungkasnya.
Penulis: Muhammad Naqsya Riwansia
Editor: Feri Fenoria
