UNAIR NEWS – National Chiao Tung University (NCTU) Taiwan ingin menjalin kerjasama pengembangan institusi dengan Universitas Airlangga. Karena itu, delegasi NCTU berkunjung ke UNAIR untuk melakukan penjajakan kemungkinan menjalin kerjasama tersebut, Senin (13/11). Delegasi NCTU diterima di Ruang Sidang Utama Gedung Manajemen UNAIR.
Sembilan orang delegasi NCTU itu dipimpin oleh Prof. Dr. Chih-Wei Luo, Associate Vice President for International Affairs, diterima oleh Wakil Rektor Bidang III UNAIR Prof. Mochammad Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D., yang didampingi Margaretha, S.Psi., P.G.Dip.Psych., M.Sc., Ketua Divisi Jejaring dan Komunikasi Global, Airlangga Global Engagement (AGE) UNAIR.
Sedangkan delapan anggota delegasi NCTU lainnya adalah Prof. Dr. Jih Peng Leu (Director OIA College of Engineering), Prof. Li-Hsing Yen (Director EECS International Graduate Program), Prof. Wu-Ching Chou (Dept. Of Electrophysics), Prof. Dr. Chih-Ping Lin (Chair, Dept. Of Civil Engineering), Prof. Guey-Lin Lin (Institue of Physics), Prof. Cheng Sheng Huang (Dept. Of Mechanical Engineering), Ms. Janet Chen (Project Manager Office of International Affairs/OIA) dan Mr. Fikri Ismail (mahasiswa asal Indonesia yang belajar di program Global MBA Program NCTU).
Menurut Prof. Chih-Wei Luo, NCTU sebelumnya sudah menjalin kerjasama kesepakatan (Memorandum of Agreement/MoA) dengan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UNAIR. Dengan kunjungan ini NCTU, perguruan tinggi ranking tiga di Taiwan ini, ingin menjajaki perluasan kerjasama tersebut dengan kerjasama antar-universitas.
”Kami ingin kerjasama pengembangan ini berlanjut dan bermanfaat bagi kedua pihak antara NCTU Taiwan dengan UNAIR,” kata Prof. Chih-Wei Luo.
Selain ingin mengetahui program apa saja yang ada di UNAIR, delegasi NCTU juga menawarkan program-program studinya yang bisa dimanfaatkan oleh calon mahasiswa dan postgraduate dari Indonesia. Apalagi, kata Prof. Wei Luo, pemerintah Taiwan dan juga NCTU sendiri memberikan beasiswa untuk studi di negeri itu.
Kerjasama pengembangan itu NCTU ingin memulainya dengan melakukan pertukaran mahasiswa antar-kedua universitas ini. NCTU juga menjajaki untuk mengirimkan mahasiswanya ke UNAIR mengikuti program AMERTA (Academic Mobility for Undergraduate Student) serta kursus-kursus singkat (short course) di UNAIR.
”Rupanya mereka tertarik dengan AMERTA yang kita tawarkan, bahwa UNAIR memiliki program yang memberi kesempatan kepada mahasiswa asing untuk melanjutkan studi di UNAIR. Itu selain short course yang ada serta studi lanjut di level S1 sampai S3 (Program Doktor) dengan berbagai beasiswa,” tambah Margaretha seperti dipaparkan dalam perkenalan program kepada NCTU.
Bahkan, lanjut dosen Fakultas Psikologi UNAIR itu, NCTU juga ingin menjajaki kemungkinan kerjasama dalam program visiting professor. Selain itu juga memperluas kolaborasi riset seperti dilaksanakan bersama FST. Tetapi untuk ini, NCTU masih menunggu dahulu apakah ada mobilitas mahasiswa Indonesia ke Taiwan.
Delegasi NCTU yang datang ke UNAIR kemarin banyak dari ahli teknologi, sedang UNAIR hanya memiliki program teknik dengan medical engineering di FST, maka diberikan masukan untuk juga melakukan kerjasama di bidang kesehatan yang lain. Karena itu setelah berkunjung ke UNAIR, delegasi NCTU juga melakukan hal serupa ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. (*)
Penulis : Bambang Bes