Universitas Airlangga Official Website

Srikandi FK UNAIR Berhasil Torehkan Prestasi Berkat Inovasi Puding

Pengumuman juara lomba esai. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Srikandi Fakultas Kedokteran (FK) UNAIR berhasil torehkan prestasi. Mereka adalah Bianca Bunga Cinta Dewi, Malahayati Nurul Zahrah, dan Azzahra D. Salsabil Hidayat yang semuanya berasal dari Program Studi Kebidanan, Fakultas Kedokteran UNAIR. Mereka berhasil meraih juara dua Lomba Esai Ilmiah tingkat nasional dalam ajang Midwifery Student’s of Polkesma Meet and Greet Consortium (MIOMETRIUM).

MIOMETRIUM merupakan ajang lomba tahunan yang terselenggara oleh Poltekkes Kemenkes Malang bagi mahasiswa/i DIII, DIV, S1 dan profesi kebidanan. Perlombaan tersebut mulai dari (30/10/2023) pengumpulan karya, pengumuman finalis pada (12/11/2023), presentasi final pada (18/11/2023), hingga pengumuman pemenang lomba pada Sabtu (25/11/2023) melalui zoom meeting.

Kepada UNAIR NEWS (27/11/2023) Bianca mengatakan, tema besar yang diangkat pada MIOMETRIUM tahun ini yaitu “Inovasi pelayanan kebidanan dalam menghadapi era society 5.0 bidang kesehatan (Konsep Masyarakat yang Berpusat pada Manusia dan Berbasis Teknologi). Namun, lanjutnya untuk cabang esai sendiri memiliki beberapa sub tema.

“Lomba esai memiliki tiga sub tema. Sub tema yang kami pilih adalah Upaya Mahasiswa Kebidanan Dalam Membangun Pola Pikir Inovatif dan Kreatif Dalam Kewirausahaan,” tutur Bianca.

Bianca menambahkan, sedangkan judul yang mereka angkat adalah “Marsilea Pudding: Pudding Inovasi Olahan Alam guna Melancarkan Siklus Menstruasi pada Remaja Perempuan”. 

Bianca menerangkan, latar belakang mereka mengangkat judul itu adalah karena adanya permasalahan menstruasi remaja putri yang ada di Indonesia. Hal tersebut dibuktikan, lanjutnya, dari data Riset Kesehatan Dasar (2019), tercatat sebanyak 14,5% wanita dengan rentang usia 10-59 tahun mengalami ketidakteraturan siklus menstruasi.

“Kami mencoba melakukan beberapa riset terkait permasalahan menstruasi pada remaja putri di Indonesia. Ternyata, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2019), terdapat masalah pada remaja wanita,” terang Bianca.

Bianca melanjutkan, Mayoritas dari ketidakteraturan siklus menstruasi diketahui terjadi pada remaja perempuan dengan rentang usia 15-19 tahun, yakni sebanyak 11,7%. Ketidakteraturan tersebut, lanjut Bianca, akan mempengaruhi proses ovulasi dan dapat berisiko menjadi penyebab infertilitas atau sulit hamil.

“Beberapa permasalahan yang kami lihat tersebutlah yang membuat kami akhirnya memutuskan mengangkat topik Marsilea Pudding,” tutur Bianca.

Bianca menjelaskan, Inovasi yang mereka angkat adalah pembuatan puding berbahan dasar alam yaitu daun semanggi. Daun semanggi (marsilea crenata) ini, lanjutnya, mereka pilih menjadi bahan dasar pembuatan puding pelancar menstruasi karena merupakan salah satu bahan yang bernutrisi tinggi.

“Kami memilih daun semanggi karena merupakan bahan pelancar menstruasi yang memiliki nutrisi tinggi. Selain itu, daun semanggi juga merupakan bahan alam khas Surabaya, tutur Bianca.

Bianca menambahkan, menggunakan daun semanggi sebagai bahan pembuatan puding sangat bermanfaat baik bagi produk maupun ekonomi. Hal itu dikarenakan, lanjutnya, daun semanggi tumbuh secara liar di lingkungan sehingga ketersediaannya melimpah.

Penulis: Muhammad Rizal Abdul Aziz

Editor: Nuri Hermawan