Universitas Airlangga Official Website

Peduli Lingkungan, GenBI UNAIR Lakukan Gerakan Bersih Pantai di Kenjeran

Potret awardee GenBI UNAIR, warga dan pemuda karang taruna melakukan bersih-bersih sampah di Pantai Kenjeran Surabaya. (Foto: Istimewa)
Potret awardee GenBI UNAIR, warga dan pemuda karang taruna melakukan bersih-bersih sampah di Pantai Kenjeran Surabaya. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Kondisi pantai yang memiliki banyak sampah dapat menurunkan daya tarik wisata. Menanggapi permasalahan ini, Departemen Lingkungan Hidup (LH) Generasi Baru Indonesia (GenBI) Universitas Airlangga (UNAIR) bekerja sama dengan masyarakat asli Kedung Cowek mengadakan aksi bersih pantai di Pantai Nambangan, Kenjeran, Kota Surabaya. Kegiatan bernama Gerakan Bersih (GEBER) Pantai diselenggarakan pada Minggu (26/11/2023).

Violeta Dwi Octavia Ketua Pelaksana Gerakan Bersih Pantai mengatakan target atau sasaran dari kegiatan itu yaitu mahasiswa awardee Beasiswa Bank Indonesia (GenBI) dan masyarakat sekitar Pantai Nambangankhususnya karang taruna. Ia mengaku kegiatan GEBER itu dapat memantik keterlibatan masyarakat secara langsung.

“Melihat pantai kenjeran sebagai destinasi pariwisata Kota Surabaya, maka kebersihan menjadi tanggung jawab bersama sebagai upaya mengurangi sampah plastik agar tidak mencemari lingkungan laut,” ujarnya.

Sebagai informasi, komunitas GenBI tiap tahunnya menyelenggarakan bersih pantai, sebagai kepedulian partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan pesisir dan muara untuk menciptakan lingkungan yang bersih, lestari dan bebas sampah. Selama proses kegiatan, awardee GenBI dan karang taruna setempat menyebar pada sisi pantai untuk membersihkan kepingan sampah, dahan, plastik dan ranting pohon.

Mulai dari mempersiapkan perlengkapan bersih pantai seperti sarung tangan latex, trashbag, dan sabun cuci tangan, setelah itu bersinergi bersama dengan melibatkan Dinas Kebersihan dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya untuk turut serta baik saat proses pengambilan sampah, pengumpulan sampah, dan pengangkutan sampah dengan truk.

Violeta mengaku menyayangkan apabila keadaan atau kondisi lingkungan pantai yang kurang bersih. Sehingga penting memupuk kesadaran masyarakat terhadap lingkungan sekitar. Ia menyebut gerakan bersih pantai dapat mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan laut. Selain itu, kegiatan itu juga sebagai pembelajaran dalam mengurangi penggunaan plastik dan cara mengelola sampah plastik yang baik.

Menurutnya, kegiatan bersih pantai merupakan aksi kecil mewujudkan butir Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat dan hal ini juga mendukung SDGs poin 14 yakni kehidupan di bawah air. Dengan melakukan aksi bersih pantai dapat menunjukkan bakti mahasiswa kepada masyarakat dan sekitarnya. Sebagai agent of change turut serta menjawab permasalahan di masyarakat.

“Semoga kegiatan ini berjalan berkelanjutan, semakin banyak warga dan tokoh masyarakat yang aktif berpartisipasi dan sadar akan kebersihan lingkungan sekitar khususnya pantai yang memiliki nilai ekonomis,” harapanya.

Penulis: Mutiara Rachmi Karenina

Editor: Khefti Al Mawalia