Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa FKp UNAIR Ajak Remaja SMAN 19 Surabaya Cegah HIV

Pengabdian Masyarakat “Remaja Tangguh: Cegah HIV dan Kekerasan Seksual” di SMA Negeri 19 Surabaya pada Senin (27/11/2023) (Sumber Foto: Dokumentasi Panitia).
Pengabdian Masyarakat “Remaja Tangguh: Cegah HIV dan Kekerasan Seksual” di SMA Negeri 19 Surabaya pada Senin (27/11/2023) (Sumber Foto: Dokumentasi Panitia).

UNAIR NEWS – Pengetahuan remaja terkait HIV (Human Immunodeficiency Virus) beragam di setiap kelompok. Kasus HIV sendiri seperti fenomena gunung es, hanya sedikit data resmi yang terlihat dan tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Salah satu penyebab peningkatan kasus tersebut adalah dampak buruk dari pergaulan bebas pada remaja.

Berlatar masalah tersebut, mahasiswa alih jenis B26 bersama dosen Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga sukses mengadakan pengabdian masyarakat terkait penyuluhan pencegahan HIV di SMA Negeri 19 Surabaya pada Senin (27/11/2023). Pengabdian masyarakat dengan tema “Remaja Tangguh: Cegah Human Immunodeficiency Virus dan Kekerasan Seksual” ini merupakan pembelajaran yang tepat dan dibutuhkan oleh remaja usia sekolah.

Pengabdian masyarakat ini didampingi oleh Dr Mira Triharini SKep MKep selaku dosen penanggung jawab kesehatan reproduksi Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga. “Sekiranya nanti adik-adik setelah mendapat informasi dari kakak-kakak di sini bisa lebih paham dan melakukan upaya pencegahan“ jelasnya.

Diawali penayangan video perkenalan mengenai penyakit Human Immunodeficiency Virus, siswa siswi mengaku media yang dipakai tidak membosankan dan dapat ditangkap dengan baik ilmu yang disampaikan. Pemaparan materi yang disampaikan oleh Mega Amaliah membahas lebih jauh terkait fakta dan mitos terkait HIV.

Beberapa mitos yang berlaku di kalangan masyarakat antara lain HIV dapat menular apabila adanya kontak fisik. “Hal itu salah ya, karena penularan HIV terjadi karena melalui hubungan intim atau seksual, kemudian melalui darah, dan pemberian ASI” ujar Mega.

Tidak hanya itu, stigma masyarakat terkait penularan Human Immunodeficiency Virus melalui gigitan nyamuk maupun serangga seringkali terdengar. “Namun hal itu juga tidak benar ya, karena cara kerja nyamuk berbeda sama jarum suntik. Anatomi tubuh nyamuk yakni memiliki belalai dengan 2 saluran. Yang pertama untuk menghisap darah dan kedua untuk menyuntikkan air liur. Jadi nyamuk tidak menularkan HIV. Karena nyamuk tidak menyuntikkan darah tetapi air liur” jelas Mega.

Siswa-siswi di SMA Negeri 19 Surabaya pada Senin (27/11/2023) dalam sosialisasi pencegahan HIV (Sumber Foto: Dokumentasi Panitia).

Lebih lanjut, sebagian siswa baru mengetahui pencegahanHuman Immunodeficiency Virus yang dapat dilakukan. Sehingga ketika sesi diskusi dilaksanakan siswa terlihat antusias dan aktif bertanya terkait langkah tersebut. 

Mega menyimpulkan langkah yang bisa dilakukan dengan ABCD meliputi abstinence, be faithful, condom, drug no, dan education. Pencegahan ini merupakan anjuran dari kementerian kesehatan yang disebarluaskan kepada masyarakat. Harapannya dengan pencegahan ini dapat menurunkan angka HIV yang terus mengalami peningkatan.

Remaja sebagai estafet bangsa ini di tengah tingginya arus globalisasi membuat meningkatnya kerentanan terhadap penyakit tersebut. Promosi kesehatan merupakan salah satu langkah tepat untuk menambah pengetahuan remaja tentang HIV. Juga adanya dukungan tempat pendidikan juga berperan sangat penting dalam terlaksananya program ini.

Penulis: Meli Nor Arista

Editor: Feri Fenoria