Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa FK UNAIR Raih Juara 2 dalam International Medical Challenge di Thailand

Tim FK UNAIR sedang berfoto saat menerima penghargaan Juara 2 International Medical Challenge di Chiang Mai University, Thailand. (Foto : Istimewa)
Tim FK UNAIR sedang berfoto saat menerima penghargaan Juara 2 International Medical Challenge di Chiang Mai University, Thailand. (Foto : Istimewa)

UNAIR NEWS – Prestasi gemilang kembali diraih oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR). Tim yang terdiri dari Caesaroy Afif Wibowo, Aileen Aisyah Maulida, dan Deva Fitra Firdausa Anwar tersebut berhasil meraih juara 2 dalam lomba International Medical Challenge (IMC) pada Rabu – Minggu (29/11/2023 – 3/12/2023) di Chiang Mai University, Thailand.

Kepada UNAIR NEWS (5/12/2023), salah satu anggota tim, Aileen Aisyah Maulida, menyampaikan perasaan senang dan bahagia atas prestasi yang diraih. “Sangat senang dan masih tidak menyangka bisa mendapatkan juara karena kami merasa bahwa kompetisi berjalan dengan sangat sengit dan delegasi lain juga sangat luar biasa,” ungkap Aileen.

Aileen menjelaskan jika lomba tersebut mengangkat tema utama yaitu “Basic to Clinical Anatomy”, dengan empat tahapan lomba. Yakni, penyisihan, perempat final, semifinal, dan final. Ia mengungkapkan bahwa persaingan dalam kompetisi tersebut terbilang cukup sulit. Pada babak penyisihan, ia harus melawan 36 tim yang terdiri dari 108 delegasi.

Dengan usaha maksimal, akhirnya, tim UNAIR mampu lolos hingga tahap final yang menyisakan empat tim. Pada babak final, semua tim akan diberikan tiga kasus. pada setiap kasus akan ada dua sesi. Sesi pertama diberikan tiga pertanyaan, apabila benar akan mendapatkan token yang bisa digunakan untuk “membeli” pemeriksaan penunjang tentang kasus tersebut.

“Sesi kedua akan diberikan lima pertanyaan terkait kasus dan sesi ini adalah sesi untuk mendapatkan poin yang akan menentukan pemeringkatan juara,” tambahnya.

Aileen pun mengungkapkan tantangan dan kendala yang mereka hadapi. Salah satunya adalah banyaknya kegiatan lain seperti tugas, ujian, dan skripsi yang harus diselesaikan dengan waktu persiapan yang relatif singkat. Meskipun demikian, semangat dan tekad tim untuk meraih prestasi tertinggi tetap menjadi pendorong utama dalam menghadapi setiap rintangan.

“Semuanya dicoba dulu aja. Belajar dan berdoa semaksimal mungkin, lalu hasilnya diserahkan kepada Allah,” pesannya.

Ia juga berharap agar prestasi yang diraihnya dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk berani mencoba dan berkompetisi di tingkat internasional. Prestasi tersebut pun membuktikan bahwa dengan semangat, kerja keras, dan persiapan yang matang, mahasiswa Indonesia mampu bersaing dan meraih keberhasilan di kancah internasional. (*)

Penulis : Afrizal Naufal Ghani

Editor  : Khefti Al Mawalia