Universitas Airlangga Official Website

FKG UNAIR Terima Kunjungan Duke-NUS, Tinjau Kegiatan PKL Mahasiswa

Prof Marco Peres dari Duke-NUS bersama mahasiswa PKL, pihak FKG UNAIR, dan pihak Puskesmas Tanah Kali Kedinding, Rabu (29/11/2023) (Foto: Istimewa)
Prof Marco Peres dari Duke-NUS bersama mahasiswa PKL, pihak FKG UNAIR, dan pihak Puskesmas Tanah Kali Kedinding, Rabu (29/11/2023) (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS –  Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga (UNAIR) menerima kunjungan dari Duke-NUS (National University of Singapore Medical School. Hadir dalam kunjungan, Marco Peres yang merupakan profesor sekaligus dokter gigi senior di kampus terbaik Singapura itu. Penerimaan kunjungan berlangsung di Puskesmas Tanah Kali Kedinding, Kenjeran, Surabaya, pada Rabu (29/11/2023).

Acara tersebut menghadirkan pihak FKG UNAIR yang antara lain adalah Ninuk Hariyani drg MKes MPh PhD, Prof Dr Titiek Berniyanti drg MKes, Dr Retno Palupi drg MKs, drg Lucindari Gea Pertama, dan drg Aisyah Rachmadani. Sementara itu, dari pihak Puskesmas Tanah Kali Kedinding yang juga berpartisipasi dalam kegiatan yakni drg Tika Yulian Sandiastinning, drg Delia Fathi Palupi, dan dr Ria Andriatna.

Dokter Ninuk mewakili pihak FKG menyampaikan bahwa kunjungan Prof Marco merupakan bagian kegiatan dari implementasi kerjasama luar negeri antara UNAIR dengan Duke-NUS. “Kegiatan ini pada dasarnya adalah bagian dari kerja sama kami dengan Duke-NUS khususnya di bidang kesehatan dan pendidikan,” ujarnya, Selasa (5/12/2023).

Dalam kunjungan ini, terdapat beberapa agenda khusus. Pertama, Prof Marco Peres melakukan peninjauan program kerja lapangan (PKL) mahasiswa FKG UNAIR. Kedua, Prof Marco memberikan kuliah tamu dan sharing session di tempat kegiatan berlangsung. “Ada sharing session juga yang melibatkan dosen, mahasiswa, dan masyarakat di tempat PKL berlangsung, yaitu di Puskesmas Tanah Kali Kedinding,” terang drg Ninuk.

Dalam kesempatan yang sama, Prof Marco juga mendiskusikan inovasi mahasiswa PKL FKG UNAIR berupa aplikasi kesehatan gigi dan mulut. Aplikasi tersebut bernama CERMAT (Cek Rutin Kesehatan Gigi dan Mulut), yang merupakan aplikasi edukasi berbasis android dengan tampilan atraktif. Terdapat empat fitur dalam aplikasi ini, yaitu fitur Edukasi, Riwayat Sikat Gigi, Kalendar Pertumbuhan Gigi, dan Teledentistry. 

Mitha Rahmawati Putri selaku ketua kelompok PKL mengatakan bahwa pembuatan aplikasi CERMAT berlatar belakang dari kondisi permasalahan karies gigi pada anak-anak. “Menurut Hasil dari Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018 yang dikelompokkan berdasarkan usia, proporsi masalah kesehatan gigi mencapai 67,3 persen terjadi pada anak usia 6-9 tahun. Masalah kesehatan yang paling sering terjadi pada mereka adalah karies gigi,” terang Mitha.

Faktor yang memengaruhi munculnya permasalahan ini antara lain adalah perilaku dan pengetahuan orang tua terhadap kesehatan gigi dan mulut anak. Oleh karena itu, pembuatan aplikasi CERMAT bertujuan untuk meningkatkan kesadaran orang tua dan anak-anak akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. 

Melalui aplikasi ini, Mitha berharap agar orang tua dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut anak-anak. “Melalui aplikasi ini, kami ingin memberikan awareness terhadap faktor-faktor pemicu karies gigi sehingga dapat menurunkan risiko anak mengalami masalah gigi tersebut. Harapannya semoga aplikasi ini bisa meningkatkan pengetahuan orang tua untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut anak,” tegas Mitha.

Penulis: Yulia Rohmawati

Editor: Feri Fenoria