UNAIR NEWS – Departemen Administrasi Publik (AP) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) dengan Forum Rektor Indonesia berkolaborasi dalam acara seminar nasional bertema “Literasi Kebijakan: Panduan Memilih dengan Rasional” yang terlaksana, pada Selasa (5/12/2023).
Prof Dr Antun Mardiyanta Drs M A selaku ketua departemen Administrasi Publik (AP) berharap seminar tersebut dapat memberikan insight baru bagi seluruh peserta seminar dan memberikan pengaruh baik untuk dapat menetapkan pilihan dengan rasional untuk Indonesia 5 tahun ke depan.
Seminar berjalan dengan dua sesi, dengan pembicara Dr Falih Suaedi Drs M Si dan Neni Nur Hayati M IKom; Prof H Kacung Drs MA Ph; D dan Hafizh Noer MPA. Seminar dipimpin oleh Probo Darono Yakti S Hub Int M Hub Int sebagai moderator.
Gen Milenial dan Gen Z Kunci Pemimpin Indonesia
Jumlah DPT pemilu 2024, bahwa hampir 56 persen pemilih akan didominasi oleh gen milenial dan gen z. Dengan itu, gen milenial dan gen z menempati posisi poin 1 dan 3. Hal ini pula menjadi urgensi sebagai penentu siapa yang akan menjadi pemimpin masa depan Indonesia.
“Karakteristik dari gen milenial dan z sendiri sangat terpacu pada teknologi. Apalagi gen z yang lahirnya memang berdekatan dengan perkembangan teknologi. Hingga saat ini pun banyak dari gen z yang suka mengakses sosial media, lebih menyukai cashless, menyukai ebook daripada buku konvensional,” jelas Falih Suaedi.
Tumbuh berkembang bersama dengan perkembangan teknologi membuat gen z melek akan isu sosial, lingkungan, teknologi, maupun politik. “Mereka cenderung lebih cerdas, karena terhubung dengan dunia digital, sadar akan isu global, pragmatis, dan diversifikasi identitas,” tambahnya.
Hal tersebut menjadi aset terbaik untuk menyongsong Indonesia plural. Akan tetapi masih diperlukan adanya batasan – batasan seperti dapat menyaring berita hoax dan yang memihak. Maka dari itu, gen z harus berfikir secara rasional agar tidak terjerumus di berita yang tidak sesuai.
“Rasionalitas adalah bisa menjaga jarak dengan media, karena di media semua ada disitu yang baik maupun yang buruk. Lalu disini anda semua yang menjadi kuncinya,” ujarnya.
Perkembangan Demokrasi Indonesia
“Untuk mewujudkan lagi demokrasi substantif yang berlaku menjadi milik kita semua perlu dilakukan adanya kepedulian dan perjuangan yang pasti. Perkembangan demokrasi kini bukan lagi untuk kepentingan dan hak bersama melainkan menjadi pengambilan kekuasaan bagi beberapa pihak kelompok-kelompok,” ujar Neni.
Banyak berbagai cara yang dihalalkan, bahkan hukum dan kebijakan dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang dimiliki oleh orang – orang yang mendapatkan kekuasaan dari hasil demokrasi yang berjalan.
Seharusnya demokrasi bersifat substansial dan memberikan keadilan bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Demokrasi bukan hanya bicara untuk meraih kekuasaan, tetapi bagaimana melahirkan nilai dan cita-cita prinsip bernegara dengan benar.
“Maka dari itu, sangat diperlukan kontribusi dan kolaborasi antar anak muda yang melek akan permasalahan politik serta dapat memilih dengan rasional untuk pemimpin Indonesia kedepan. Jangan terpacu dengan hal-hal yang booming saja, tetapi perlu kritis akan keadaan pemilu yang akan terjadi di tahun 2024.”
Penulis: Nokya Suripto Putri
Editor: Feri Fenoria