Universitas Airlangga Official Website

Peneliti UNAIR Terpilih Menjadi Anggota Akademi Ilmuan Muda Indonesia (ALMI)

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menunjukkan kiprahnya dalam dunia keilmuan. Terbukti, UNAIR berhasil mencatat nama Dr Arif Nur Muhammad Ansori peneliti di Sekolah Pascasarjana sebagai anggota Akademi Ilmuwan Muda indonesia (ALMI) 2023. Sidang paripurna ALMI berlangsung di Wisma Kerkhoven, Observatorium Bosscha ITB pada Jum’at-Sabtu (8-9/12/2023).

Sidang itu merupakan agenda tahunan ALMI yang dilaksanakan secara tradisi di akhir tahun dan dihadiri ilmuwan muda Indonesia. Membahas sejumlah agenda program kerja hingga pemilihan Ketua dan Sekjen ALMI periode 2025 sampai 2027. Selain itu, ALMI mengukuhkan 20 anggota baru dari beragam latar keilmuan, baik keilmuan dasar, ilmu sosial, ilmu rekayasa, ilmu kedokteran dan ilmu seni budaya. 

“Sangat bahagia. Disini para ilmuwan muda memiliki wadah untuk bersuara dan memberikan ide untuk arah perkembangan dan kemajuan bangsa di bidang sains dan teknologi,” Ungkap Arif. 

Sekadar informasi, pemilihan anggota ALMI melalui seleksi ketat. Para ilmuwan muda dari seluruh Indonesia diverifikasi dengan kriteria ilmiah yang ketat. Kandidat dicalonkan oleh anggota AIPI yang terdiri dari ilmuwan-ilmuwan senior Indonesia. Ada banyak aspek yang menjadi penilaian, misalnya, publikasi ilmiah, track record keilmuan, reputasi pada media nasional maupun internasional.

Di akhir panel kongres ditutup dengan sejumlah catatan akhir, pertama, pentingnya kerjasama/kolaborasi ilmuwan, jurnalis, komunitas, organisasi non pemerintah, seniman dan lain-lain. Termasuk upaya bersama membentengi kebebasan akademik/ilmuwan. Kedua, perlunya komunikasi sains, tantangan membumikan sains ke kesadaran politik yang luas di tengah masyarakatnya, baik melalui seni, film, event, atau bahkan dalam mengembangkan interactive learning di pendidikan. 

Ketiga,  transformative tidak hanya riset, melainkan pula learning. Transformative learning melahirkan inisiasi mengubah, atau menggerakkan. Keempat, transformasi dimungkinkan dengan pesan yang lebih populer soal keadilan iklim, seperti membuat visual, infografis, artikel populer, atau platform media digital populer. Terakhir, kongres diakhiri dengan acara pemberian Thesis Award ALMI dalam bidang ilmu dasar, ilmu kesehatan, teknik, ilmu pendidikan, ilmu sosial humaniora yang diselenggarakan oleh Pokja Sains di garda depan. 

Kedepan, Arif menyebut akan masuk dalam kelompok kerja yang ada di ALMI, sehingga akan menjadi penggerak dalam setiap rantai inovasi untuk pengembangan sains dan teknologi di Indonesia. Arif sendiri masuk dalam bidang ilmu pengetahuan dasar. Manfaat yang didapat adalah jejaring nasional dalam kolaborasi penelitian akan semakin kuat kedepannya.

Sebagai satu-satunya anggota baru ALMI yang berasal dari UNAIR, hal ini tentunya menjadi sesuatu yang baik untuk pengembangan UNAIR  di kancah nasional. Menjadi bukti bahwa sumber daya manusia yang dimiliki oleh UNAIR tidak tertinggal dengan perguruan tinggi lain di tingkat nasional. Kedepan, dengan menjadi anggota ALMI, akan ada terobosan dalam penelitian dan pengembangan, selain juga kolaborasi nasional yang semakin kuat.

“Harapan yang kuat ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menjadi dasar dalam pengambilan suatu kebijakan nasional. Lalu pengembangan negara kearah yang lebih baik, misalnya dalam aspek penyelesaian masalah pemanasan global, stunting, dan lainnya,” jelasnya.

Penulis: Mutiara Rachmi Karenina

Editor: Khefti Al Mawalia