UNAIR NEWS – Tujuh mahasiswa S1 Ilmu dan Teknologi Lingkungan, Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Universitas Airlangga menghabiskan dan mengawali pergantian tahun di negeri sakura, Jepang. Berangkat di awal bulan November, Alif Firmansyah dan teman-temannya merupakan mahasiswa yang tergabung dalam tim riset limbah padat yang dibimbing oleh Nita Citrasari, S.Si., M.T., selaku dosen FST UNAIR.
Ditemui usai kembali dari negeri matahari terbit itu, berbagai macam alasan dilontarkan oleh Alif dan tim perihal dorongan untuk melakukan exchange ke luar negeri. Seperti mendapatkan pengalaman dan bertemu orang baru, belajar budaya Jepang hingga tekad memahami sudut pandang yang berbeda atas sebuah permasalahan. Hal-hal itu yang membuat Alif dan tim memanfaatkan kesempatan tersebut dengan maksimal.
“Kebetulan ada kesempatan exchange yang merupakan program dari fakultas. Dan alhamdulillah kami dapat terpilih sebagai delegasi ke Universitas of Kitakyushu, Jepang,” jelasnya.
Pengalaman menarik selanjutnya juga diutarakan oleh Mohamad Naufal Rasyidi. Baginya, berkunjung ke pulau kecil bernama Umashima merupakan pengalaman yang berharga. Pasalnya, di pulau kecil yang terletak di tengah laut itu terdapat permasalahan sampah yang ditimbulkan akibat terbawa oleh aliran air laut. Tidak hanya itu, Naufal juga menyatakan bahwa kekaguman terhadap upaya masyarakat Jepang untuk menjaga lingkungan patut diapresiasi.
“Bisa dilihat dari kantong khusus bewarna di rumah-rumah. Biru untuk organik, warna lain untuk plastik, dan warna lain untuk kaleng,” katanya.
Selanjutnya, pengalaman yang berharga juga datang dari Zahra Alandia Zalika. Bagi Zahra hasil dari berbagai kegiatan yang telah dilakukan disana merupakan hal yang sangat berarti. Aplikasi teknologi rendah karbon di sektor industri untuk mengurangi penyebab dan banyaknya polusi menjadi oleh-oleh berharga yang ia bawa pulang.
“Harapan kami apa yang dipelajari dapat menjadi suatu gerakan untuk Indonesia khususnya lingkungan agar menjadi lebih baik lagi,” pungkasnya.
Penulis: Hilmi Putra Pradana
Editor: Nuri Hermawan