Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswi Keperawatan UNAIR Raih Best Innovation Agriculture Technology

Penganugerahan awarding Fertinnovation Challenge 2023 oleh PT Pupuk Indonesia (Sumber Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Mahasiswi Fakultas Keperawatan UNAIR berhasil meraih Best Innovation dalam kategori Precision Agriculture Technology. Kompetisi yang terselenggara oleh PT Pupuk Indonesia ini membawa Alifah Nur Afni Oktavia menggagas SawITS.Bot. Gagasan tersebut turut menggandeng tiga mahasiswa Teknik Elektro ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) yaitu Ditya Garda Nugraha, Tiara Asa Sadida, dan M. Irfan.

Alifah sapaan akrabnya membagikan pengalaman terbaiknya itu melalui pesan elektronik pada Kamis (21/12/2023). Dia menjelaskan bahwa SawITS.Bot dapat menjadi inovasi modern dalam bidang pertanian dan perkebunan.

“Kami berempat melakukan brainstorming bersama supaya dapat memberikan perubahan pada konsep pertanian dan perkebunan yang masih tradisional. Melalui inovasi modern ini kami berharap bisa mewujudkan transformasi teknologi untuk mendukung Smart Farming 4.0 dan SDGs,” ceritanya.

Inovasi agrikultur yang Alifah dan tim gagas berwujud robot berbasis machine learning. Dia menyebutkan bahwa robot tersebut dapat mengoptimalkan produktivitas dan pemupukan lahan di perkebunan sawit. 

“Sistem pertanian maupun perkebunan di Indonesia masih terlaksana secara tradisional yang menguras lebih banyak waktu dan tenaga. Padahal terdapat tuntutan untuk menghasilkan produktivitas hasil panen dengan kualitas bagus,” ujarnya.

Setelah melihat permasalahan petani seperti itu, Alifah dan tim merancang SawITS.Bot sebagai solusi masalah. Melalui rancangan tersebut, dia berharap bisa menggandeng anak muda untuk terlibat dalam pengembangan pertanian dan perkebunan.

“Kurangnya pengetahuan dan pengalaman terkait teknologi untuk pengembangan bidang agrikultur menyebabkan banyak generasi muda tidak ingin terlibat di dalamnya. Oleh karena itu, kami memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk menarik minat mereka berkontribusi memajukan ketahanan pangan Indonesia,” jelasnya.

Alifah menjelaskan fungsi-fungsi yang SawITS.Bot miliki. Dia menyebutkan ada bagian untuk penyemprotan pupuk sesuai dosis, pendeteksian penyakit pada tumbuhan secara cepat, dan penyemprotan pestisida. 

“Kami merancang SawITS.Bot menggunakan machine learning supaya bisa mengontrol penggunaan robot ketika menerapkannya terhadap tumbuhan. Robot ini nantinya dapat menyemprotkan pupuk dan pestisida secara akurat,” terangnya.

Selain mempersingkat perawatan tanaman pertanian dan perkebunan, Alifah menuturkan bahwa alat ini bisa mendeteksi hama penyebab gagal panen. “Robot ini juga memiliki fitur pengendalian penyakit tumbuhan akibat serangan hama. Dengan alat canggih seperti itu maka bisa segera melakukan perawatan sejak dini,” tutupnya.

Penulis: Iratri Puspita

Editor: Nuri Hermawan