UNAIR NEWS – Mendapatkan kesempatan berkiprah di luar negeri merupakan impian besar bagi banyak orang. Annida Aqilla Putri, alumnus Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (UNAIR) menjadi salah seorang yang berhasil meraih impian itu. Ia berkesempatan menempuh studi master bidang penelitian hukum di Utrecht University, salah satu kampus kenamaan di Belanda.
Annida, sapaan akrabnya, juga meraih predikat cumlaude dalam menuntaskan studinya. Tidak tanggung-tanggung, sebelum resmi lulus, Annida juga mendapatkan pekerjaan pada salah satu NGO (Non-Governmental Organization) bidang HAM di Belanda.
Kiprah Annida tentu saja menjadi inspirasi tersendiri, khususnya bagi mahasiswa UNAIR yang juga ingin membangun karier cemerlang di luar negeri. Untuk itu, Annida membagikan kiat sukses menjadi lulusan UNAIR yang berkiprah di Negeri Kincir Angin.
Fokus dengan Tujuan
Kepada UNAIR NEWS, Annida mengatakan bahwa salah satu kunci utama yang ia terapkan adalah mencari kelemahan dan kelebihan diri. Hal ini menjadi langkah awal baginya untuk menentukan tujuan dan kemauan, termasuk dalam hal menentukan pendidikan dan karier.
“Yang tahu kehidupan kita ya kita masing-masing, termasuk kelemahan dan kelebihan. Dari dulu sejak kuliah S1 aku sudah mulai meraba-raba, apa yang aku suka dan apa yang aku mau, skill apa yang harus aku asah lagi. Jadi, aku tahu aku akan fokus ke mana,” tuturnya saat dihubungi secara daring, Selasa (26/12/203).
Dengan menetapkan tujuan, Annida mengaku lebih mudah dalam merencanakan pendidikan dan karier yang ia impikan. “ Jadi, selama kuliah aku sudah mendesain kegiatanku, misalnya lomba atau organisasi sesuai keinginanku, kemauanku, dan tujuanku,” ucapnya.
Kemauan Belajar Hal Baru
Selain tujuan, memiliki kemauan belajar hal baru juga menjadi aspek penting bagi seseorang yang ingin berkiprah di kancah internasional. “Di sini banyak banget hal baru. Mau nggak mau kita harus bisa membuka dan mengubah mindset kita supaya lebih terbuka dan mau belajar hal baru,” kata dia.
Berpikiran terbuka dan rendah hati mengakui kekurangan juga menjadi kunci untuk dapat bertahan di lingkungan yang asing. “Selain itu, kita juga harus mau rendah hati untuk menerima hal-hal yang memang perlu kita asah,” imbuhnya.
Percaya Diri
Bagi Annida, kepercayaan diri juga menjadi pendorong yang mengantarkannya pada posisi saat ini. Tanpa rasa percaya diri, ia tidak akan mampu dan mau melangkah untuk mengambil kesempatan dan peluang yang ada. “Sering kali aku lihat ada mahasiswa atau orang-orang Indonesia di sini, mereka terjebak dengan rasa nggak percaya diri. Tapi menurutku, lakukan saja dulu. Perkara kita belum qualified, masih harus banyak belajar, ya itu urusan belakangan,” ujarnya.
Pada akhir, Annida mengucapkan rasa syukurnya atas apa yang ia raih saat ini. Baginya, raihan ini mungkin saja tidak pernah bisa ia dapat tanpa adanya tiga kunci utama, yaitu tujuan, kemauan belajar hal baru, dan rasa percaya diri. “Mungkin kalau aku nggak percaya diri, aku nggak akan ada di sini sekarang. Kalau pertanyaannya apakah aku paling pintar? ya nggak. Mungkin saja kalau aku nggak percaya diri, nggak mau nyoba-nyoba, aku nggak akan ada di posisi ini. Jadi, lakukan semuanya dengan maksimal aja dulu,” tutupnya.
Penulis: Yulia Rohmawati
Editor: Feri Fenoria