UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar Strategic Meeting dengan Western Sydney University Indonesia (WSUI) pada Kamis (18/1/2024) di Ruang Sidang Pleno, Lantai 4, Kantor Manajemen, Kampus MERR-C. Turut hadir beberapa perwakilan dari fakultas UNAIR, seperti Fakultas Vokasi (FV), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), serta Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM). Selain itu, hadir Prof Amir Mahmood selaku Pro Vice Chancellor dan Provost WSU.
Agenda utama pertemuan tersebut adalah diskusi kolaborasi penelitian dan pengembangan masyarakat. Selain itu, pengenalan program-program internasional beberapa fakultas yang ada di UNAIR.
“Saya bangga dalam menyoroti antara sistem universitas dan komitmen yang kami bagikan dalam keunggulan membina akademik. Serta, mempromosikan kerja sama internasional ini,” ucap Prof Amir.
Ia mengungkapkan, pada 2022, WSU memiliki kesempatan istimewa untuk menjamu mahasiswa inbound dan bertanggung jawab mengenalkan lingkungan yang terdapat di WSU.
Program UNAIR
Dalam pertemuan tersebut, terdapat pengenalan program World University Association for Community Development (WUACD) yang berdiri sejak 2018 oleh UNAIR. WUACD berfokus pada peningkatan kualitas program pengabdian masyarakat, baik di Indonesia maupun di luar negeri, bersama dengan anggota WUACD lainnya.
Kolaborasi pengabdian masyarakat antar-perguruan tinggi memiliki peranan penting untuk meningkatkan dampak dari program yang dijalankan. Kolaborasi tersebut dapat menyatukan berbagai sumber daya dengan keahlian dan fokus dari berbagai perguruan tinggi. Sehingga, program yang dilakukan dapat lebih komprehensif dan berkelanjutan.
Selain mengadakan pengabdian masyarakat, UNAIR aktif dalam mengadakan lokakarya dan pelatihan, baik untuk dosen maupun mahasiswa. Salah satu fokus UNAIR mengadakan lokakarya dan pelatihan adalah terkait Sustainable Development Goals (SDGs).

Dukung Kolaborasi
Salah satu fakultas yang menyampaikan gagasan di dalam pertemuan antara UNAIR dan WSU tersebut adalah Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM). Mirza Ardella Saputra SSi MSc PhD selaku dosen FTMM menyampaikan bahwa fakultas tersebut memiliki program studi teknik elektro, teknik industri, rekayasa nanoteknologi, teknologi sains data, serta teknik robotika dan kecerdasan buatan yang berpotensi dalam bidang energi dan green energy.
“Fakultas kami dapat melakukan yang terbaik, terkhusus dalam pengembangan masyarakat atau pengabdian masyarakat. Yang terdekat sebenarnya, kita memiliki satu program pada bulan depan. Program tersebut bertemakan energi berkelanjutan dan teknologi hijau,” jelas Mirza.
Sebagai perguruan tinggi yang mendukung penuh aktivitas kolaborasi, UNAIR memiliki beragam kolaborasi berpotensial dengan mitra internasional. Beberapa di antaranya adalah staff exchanges, student exchanges, kolaborasi dan publikasi bersama, konferensi internasional, hingga program magang internasional.
Penulis: Maissy Ar Maghfiroh
Editor: Feri Fenoria