Universitas Airlangga Official Website

Mengenal Akuakultur FIKKIA, Prodi UNAIR di Banyuwangi yang Miliki Banyak Keunggulan

Akuakultur memanfaatkan potensi perairan Banyuwangi dalam kegiatan studi mahasiswanya. Selain itu, prodi itu miliki banyak keunggulan lain. 
KARAMBA Jaring Apung (KJA) BPBAP Situbondo yang merupakan salah satu tempat PKL mahasiswa Akuakultur UNAIR Banyuwangi. (Foto: Ragas)

UNAIR NEWS – Akuakultur merupakan salah satu program studi (prodi) unggulan yang menjadi bagian dari Fakultas Kesehatan, Kedokteran, dan Ilmu Alam (FIKKIA) Universitas Airlangga (UNAIR). Berlokasi di Banyuwangi, akuakultur memanfaatkan potensi perairan Banyuwangi dalam kegiatan studi mahasiswanya. Selain itu, prodi itu miliki banyak keunggulan lain.

Koordinator Prodi S1 Akuakultur FIKKIA Darmawan Setia Budi SPi MSi menyampaikan bahwa akuakultur terkenal sebagai budidaya perairan. Budidaya tersebut dapat berarti memperbanyak atau pengembangbiakan segala organisme perairan yang ada. 

“Jadi, kami di bidang studi akuakultur ini membudidayakan ikan atau organisme yang ada di air. Juga ada dua aspek, yakni pembenihan dan pembesaran. Produk akhirnya apa? yaitu biomasa ikan,” jelas Darmawan. 

Koordinator Prodi S1 Akuakultur FIKKIA Darmawan Setia Budi SPi MSi memverikan penjelasan tentan prodi Akuakultur FIKKIA yang miliki banyak keunggulan.

Keunggulan prodi menjadi salah satu pertimbangan bagi calon mahasiswa dalam menentukan bidang studinya. Oleh karenanya, Akuakultur FIKKIA memliki wajah berbeda dari prodi sejenis dari perguruan tinggi (PT) lainnya. Yakni, lokasi kampus yang berdekatan dengan wilayah perairan dan punya potensi perairan yang besar.

“FIKKIA Banyuwangi UNAIR ini terletak di dekat laut. Ada tiga taman nasional yang mengelilingi Banyuwangi, yaitu Alas Purwo, Meru Pediri, dan Baluran. Dan, di seberang pulau, ada lagi Taman Nasional Bali Barat,” tuturnya. 

Menurut Darmawan, banyak potensi alam di Banyuwangi yang dapat menjadi medium eksplorasi dan edukasi. Hal tersebut ia sampaikan sejalan dengan visi & misi FIKKIA secara umum berbasis sumber daya lokal.

“Jadi, di sini mengutamakan sumber daya lokal yang ada di Banyuwangi untuk bisa mendunia,” tutur Darmawan. 

Salah satu hal penting lainnya bagi calon mahasiswa ialah bagaimana setelah lulus nanti. Tidak banyak masyarakat mengenal dan kerap bertanya-tanya ketika lulus akan bekerja sebagai apa?

Untuk menjawab hal tersebut, Darmawan menyampaikan bahwa lulusan Akuakultur FIKKIA telah tersebar secara luas. Lulusan prodi tersebut cukup menjanjikan ke depannya. Karena, persebaran alumni yang telah membuka jalan lebih dulu. 

“Ada lulusan yang menjadi ASN atau PNS. Yang kini di Kementerian Kelautan dan  Perikanan (KKP) di pusat, Jakarta, yaitu di Direktorat Perbenihan. Ada yang menjadi analis penyakit ikan di pemprov NTB. Ada yang P3K di Pemprov Jawa Timur,” jelas Darmawan. 

Bukan hanya itu, ia menambahkan banyak lulusan Akuakultur yang kini berkarir di swasta. “Kalau di swasta, alumni kami tersebar di seluruh Indonesia. Ada yang di Sumatera, Kalimantan, Bali dan paling banyak di Jawa. Kalau di swasta ini banyak yang masuk ke perusahaan multinasional yang bergerak di bidang perikanan.”

Sebagai salah satu fakultas yang telah terakreditasi unggul. FIKKIA, khususnya prodi Akuakultur, menawarkan banyak kegiatan internasional untuk mahasiswanya. Prodi akuakultur juga memberikan bantuan pembiayaan yang ingin memiliki kesempatan belajar di luar negeri. 

“Bisa mendapatkan bantuan pembiayaan dari fakultas, berbeda lagi dengan bantuan biaya dari pemerintah,” ungkap Darmawan. 

Reporter: Syifa Rahmadina

Editor: Feri Fenoria

Baca juga:

Akuakultur FIKKIA UNAIR Kini Raih Akreditasi Unggul

Menyelami Kekayaan Perairan Indonesia Bersama Akuakultur SIKIA UNAIR