UNAIR NEWS – Pusat Riset Keselamatan Pasien Universitas Airlangga (UNAIR) selenggarakan webinar internasional, Sabtu (03/02/2024) via zoom meeting dan live streaming YouTube. Bertajuk “Edukasi Keselamatan Pasien untuk Anak dan Remaja”, tim menghadirkan Mecciya Majrashi, MBA CPPS CPHQ CPXP selaku penyedia treatment kanker di Saudi Arabia. Turut hadir juga dalam webinar itu, Inge Dhamanti, SKM MKes MPH PhD sebagai narasumber seminar.
Memaparkan mengenai keselamatan pasien untuk anak dan remaja, Mecciya menyinggung strategi keempat dalam upaya penegakan keselamatan pasien, keterlibatan keluarga menjadi hal yang cukup penting.
“Ada tiga strategi yang bisa kita lakukan di antaranya, sebelum, saat berlangsungnya, dan pasca berlangsungnya kunjungan keselamatan pasien,” ujar Mecciya.
Sebelum kunjungan penting untuk memastikan tanggal, waktu dan lokasi kunjungan di rumah sakit maupun pusat kesehatan lainnya. Berikutnya memvalidasi fasilitas yang tersedia untuk menunjang edukasi dan kunjungan.
“Penting untuk melibatkan volunteer dan membuat kampanye kecil dalam memberikan edukasi keselamatan pasien,” imbuhnya.
Pada saat berlangsunya kunjungan, Mecciya menegaskan upaya yang dilakukan pertama kali adalah diskusi dengan kepala ruangan. Selanjutnya meninjau masing-masing departemen, ruang perawatan pasien, instalasi gawat darurat, dan ruang tunggu pasien mengenai kesediaan alat atau lokasi yang sudah mendukung upaya keselamatan pasien.
“Setelah semua itu kita lakukan maka perlu melakukan evaluasi dan menyusun program yang relevan untuk meningkatkan keselamatan pasien,” tuturnya.Â
Kontribusi Remaja Mencegah Insiden
Melanjutkan paparan dari Mecciya, turut hadir dalam webinar itu Inge Dhamanti, SKM MKes MPH PhD, Dosen Senior Pusat Keselamatan Pasien UNAIR yang memaparkan kontribusi anak dan remaja mencegah insiden. Pihaknya, Inge, menuturkan anak dan remaja memegang peran penting untuk terlibat dalam sesuatu hal yang berhubungan dengan keselamatan mereka.
“Jadi adik-adik di sini harus mulai terlibat ya untuk mencegah insiden dan meningkatkan keselamatan di rumah sakit,” jelas Inge.
Upaya yang dapat dilakukan di antaranya adalah meningkatkan rasa ingin tahu dan menanyakan setiap tindakan atau obat yang diberikan dokter maupun perawat. Berikutnya turut mencegah penularan infeksi dengan selalu mencuci tangan dan menjaga kebersihan diri. Selanjutnya dapat meminimalisir kunjungan ke rumah sakit untuk sekadar menjenguk.
“Kalau nenek yang sakit gimana ? Boleh menjenguk tetapi patuhi peraturan di rumah sakit, seperti memakai masker, mengenal jam besuk, dan beberapa peraturan lainnya,” terangnya.
Inge juga menegaskan agar remaja dan anak-anak mulai peduli dengan hal-hal yang mengancam keselamatannya. Seperti halnya, mengingatkan orang tua untuk menghindari risiko jatuh dengan memasang pagar bed, mengunci kursi roda, dan mengenakan pakaian yang lebih longgar dan nyaman untuk pasien.
Penulis: Rosita
Editor: Nuri Hermawan