n

Universitas Airlangga Official Website

Kesempatan Lebar Raih Beasiswa di UNAIR

AEE 2018
Dr. M. Hadi Subhan, SH., MH., CN., saat memaparkan mengenai beasiswa yang ada di UNAIR. (Foto: Nuri Hermawan)

UNAIR NEWS – Sebagian besar calon mahasiswa baru mungkin masih menganggap biaya kuliah itu mahal. Padahal, banyak sekali universitas yang menawarkan berbagai program beasiswa atau bantuan yang bisa diperoleh mahasiswa. Salah satunya di Universitas Airlangga (UNAIR). Mengenai program beasiswa yang ada di UNAIR Dr. M. Hadi Subhan, SH., MH., CN., memaparkan pada acara Airlangga Education Expo Minggu (25/2).

Bertempat di Airlangga Convention Center (ACC) Kampus C UNAIR, acara tersebut diikuti oleh kepala sekolah, guru, dan sebagian besar adalah calon mahasiswa baru. Dalam kesempatan itu, Hadi menjelaskan perbedaan antara beasiswa dan bantuan pendidikan. Beasiswa, lanjutnya, adalah bantuan yang ditujukan untuk seluruh mahasiswa yang berprestasi, tidak melihat latar belakang ekonomi. Sedangkan bantuan pendidikan atau yang selama ini dikenal dengan bidikmisi ialah bantuan dari negara untuk mahasiswa yang kurang mampu dalam bidang ekonomi dan memiliki prestasi akademik yang baik.

Perihal bidikmisi,  di UNAIR sendiri selalu kekurangan mahasiswa yang mendaftar bidikmisi. Menurut Hadi, banyak mahasiswa yang tidak mendaftar bidikmisi karena masih banyak yang tidak mengetahui bidikmisi. Selain itu, banyak calon mahasiswa yang malas mendaftar bidikmisi karena merasa repot.

“Di UNAIR sendiri tahun 2018 disediakan kuota bidikmisi sebanyak 1100. Jadi kesempatan untuk diterima bidikmisi sangat besar.  Maka dari itu, jangan sampai lupa untuk mendaftar bidikmisi,” ucapnya.

Selanjutnya, Hadi mengatakan, jika calon mahasiswa diterima di UNAIR dan mendaftar bidikmisi pasti bidikmisi tersebut akan diterima. “Tentunya ada proses verifikasi. Mahasiswa yang penghasilan orang tuanya kurang dari 4 juta per bulan atau PNS yang pangkatnya dibawah 3 pasti akan diterima, lebih dari itu akan ditarik bidikmisinya,” tambah Hadi.

Sedangkan beasiswa, pakar hukum perburuhan tersebut menjelaskan bahwa beasiswa basisnya adalah prestasi. Untuk mendapatkan beasiswa, mahasiswa harus kuliah dulu minimal satu semester. Kemudian mahasiswa harus mendapatkan IPK yang sesuai dengan kriteria masing-masing perusahaan.

“Ada lebih dari 50 perusahaan yang saat ini bersedia memberikan beasiswa kepada UNAIR. Baik lembaga swasta, BUMN, maupun instansi negara,” jelasnya.

Di samping itu, UNAIR memiliki program beasiswa Tahfidzul Quran. Bagi mahasiswa yang hafal al Quran minimal  5 juz, UNAIR akan diberikan bantuan walaupun sudah diterima bidikmisi. Mahasiswa yang hafal 5 juz akan dibebaskan biaya kuliah satu semester, sedangkan yang hafal 30 juz akan bebas biaya kuliah sampai lulus.

“Jadi tidak ada ceritanya mahasiswa Universitas Airlangga yang drop out karena kekurangan biaya untuk membayar kuliah. Asal semua memenuhi persyaratan” pungkasnya.

Penulis: M. Najib Rahman

Editor: Nuri Hermawan