Universitas Airlangga Official Website

Berawal dari Keberanian, Maxwell Jadi Mawapres Jenjang Sarjana

Maxwell Salvador Surya Atmaja, mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Mawapres UNAIR 2024 (Foto: Istimewa)
Maxwell Salvador Surya Atmaja, mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Mawapres UNAIR 2024 (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) kembali mengadakan ajang apresiasi bagi mahasiswa berprestasi (mawapres) di tingkat sarjana dan diploma pada Sabtu (23/3/2024). Kegiatan berlangsung di Auditorium Candradimuka GKB Kampus MERR-C. Hadir dalam acara, Prof Dr M Hadi Shubhan SH MH CN, Direktur Kemahasiswaan UNAIR beserta 200 hadirin yang memeriahkan acara final tersebut.

Kegiatan ini terselenggara oleh Direktorat Kemahasiswaan bersama Garuda Sakti yang menyisakan lima finalis untuk masing-masing jalur. Harapannya didapatkan salah satu peserta terbaik yang nantinya akan mewakili universitas di tingkat nasional.

Maxwell Salfador saat menerima penghargaan (Foto: Istimewa)

Predikat mahasiswa berprestasi jalur sarjana berhasil diraih oleh Maxwell Salvador Surya Atmaja, mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) angkatan 2021. Dalam keberaniannya mencoba di tahun ketiga, Maxwell mengusung gagasan kreatif terkait meditasi berbasis aplikasi yang menangani masalah mental health mahasiswa.

“Singkat cerita baru berani buat daftar dan kumpulin gagasan kreatif di tingkat fakultas itu tahun ketiga. Tahun sebelumnya masih takut dengan kakak tingkat yang lebih keren,” ujar Maxwell.

Seleksi mawapres tingkat universitas bermula dengan kegiatan School of Mawapres (SOM) selama tiga hari di Tretes, Jawa Timur (1 – 3/3/2024). Selain mempersiapkan gagasan kreatif, Maxwell juga menyusun capaian umum sebagai syarat seleksi finalis. Tidak hanya menyiapkan persyaratan, peserta SOM juga mendapatkan pelatihan peningkatan skill seperti public speaking.

”Lalu, di sana kami belajar skill public speaking yang baik dan benar. Kemudian belajar bagaimana cara berbicara menggunakan bahasa Inggris di depan banyak orang dan bagaimana cara menarik perhatian untuk mendengarkan pembicaraan kita,” jelasnya.   

Pencapaiannya itu tidak lepas dari usaha Maxwell yang terus mengikuti kompetisi di bidang kedokteran. Prestasi-prestasi yang telah ia raih menjadi bukti kemampuannya sebagai mahasiswa terbaik.  

”Kompetisi yang paling memorable menurutku dari lomba AMSA (Asian Medical Student Association), karena butuh dua tahun untuk aku gagal. Hingga akhirnya di tahun 2023 aku berhasil mendapatkan juara satu melawan delapan negara lainnya ketika AMSA Taiwan,” terangnya. 

Dari pengalaman Maxwell dalam meraih predikat mawapres, ia berpesan kepada seluruh mahasiswa untuk bisa memanfaatkan kesempatan yang ada dan berani mencoba untuk keluar dari zona nyaman.

”Menjadi mawapres itu  keren, sih. Tidak harus menang dulu. Mulai tahun ini, peserta seluruh mahasiswa bisa mengikuti ajang mawapres tanpa batasan semester. Mungkin teman-teman bisa mencoba karena kesempatan itu tidak datang dua kali. Selagi kita bisa push diri kita, kita bisa coba dulu,” tutupnya. 

Penulis: Venni Tanujaya 

Editor: Yulia Rohmawati