“Kalau ujiannya semakin berat, semakin nggak kuat, dan semakin ingin menyerah maka jalan keluar kita sudah dekat dan akan mendapat kebaikan setelahnya,”
UNAIR NEWS – Banyak jalan menuju Roma begitu bunyi pepatahnya. Ternyata sama halnya dengan merampungkan studi sarjana. Banyak jalan yang bisa ditempuh dalam menyelesaikannya. Salah satunya dengan konversi PKM, Program Kreativitas Mahasiswa menjadi skripsi.
Hal ini yang Arifah Adhwa Firanda lakukan untuk menjadi Wisudawan Terbaik jenjang sarjana Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR) Periode 241. Uniknya, Arifah mengangkat isu mengenai Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada skripsinya.
“Saya mendapat apresiasi dari fakultas berkat PKM. Pihak fakultas memberikan kesempatan untuk mengkonversi PKM menjadi skripsi sehingga hal ini memudahkan dalam menyelesaikan tugas akhir,” katanya.
Konvensi PKM ke Skripsi
Skripsi Arifah berfokus pada kangkung air sebagai kandidat antivirus pada PMK. “Skripsi saya itu membahas nanopartikel dari kangkung air sebagai kandidat antivirus pada PMK. Saya menggunakan dua alat saat penelitian yang terdiri dari scanning electron microscope dan particle size analyzer,” terangnya.
Melalui konversi PKM hasil dari penelitian yang Arifah usung dapat menjadi dasar pada tahapan penelitian selanjutnya. “Hasil penelitian skripsi ini bisa menjadi dasar untuk tahapan penelitian selanjutnya, utamanya terkait nanopartikel kangkung air sebagai kandidat antivirus PMK,” katanya.
Arifah bercerita bahwa dalam melewati dinamika perkuliahan tidaklah mudah. Ia yang berasal dari luar Jawa harus melewati proses adaptasi cukup panjang. “Saya berasal dari Sulawesi Tengah, banyak perbedaan yang saya rasakan saat menginjakkan kaki di tanah Jawa. Jauh dari keluarga dan harus belajar bahasa baru serta beradaptasi dengan lingkungan perkuliahan. Tapi setelah tiga tahun kuliah, saya mulai terbiasa,” jelasnya.
Lebih lanjut, Arifah mengungkapkan bahwa kunci keberhasilannya adalah manajemen waktu yang baik. Tak cukup itu saja, memperluas pertemanan dan jaringan relasi juga menjadi kunci lainnya.
“Kunci terakhir menurut saya itu kenali cara belajar kamu sendiri. Ketika di perkuliahan yang bisa diandalkan adalah diri sendiri. Kamu harus bisa mengenali cara belajar agar tidak mudah jenuh dan bisa bersaing,” ujarnya.
Penulis: Icha Nur Imami Puspita
Editor: Nuri Hermawan
BACA JUGA: Melanjutkan Pendidikan demi Wujudkan Impian