Universitas Airlangga Official Website

UNAIR Gelar Istihlal Raih Berkah Syawal

KH Zulfa Mustofa sebagai penceramah dan Gus Syauqi sebagai moderator memaparkan materi dalam Istihlal Syawal (Foto: Adif)
KH Zulfa Mustofa sebagai penceramah dan Gus Syauqi sebagai moderator memaparkan materi dalam Istihlal Syawal (Foto: Adif)

UNAIR NEWSUniversitas Airlangga (UNAIR) menggelar Istihlal Syawal dengan menghadirkan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Zulfa Mustofa. Acara tersebut berlangsung di Masjid Ulul Azmi, Kampus MERR-C UNAIR pada Jumat (19/4/2024). Penampilan tim salawat UKM Seni Religi menjadi pembuka acara tersebut.  

Direktur Kemahasiswaan UNAIR, Prof Dr M Hadi Subhan SH MH CN juga hadir dalam acara Istihlal Syawal itu. Pada kesempatan tersebut, Prof Hadi menyampaikan tentang bagaimana esensi dari menjalani Ramadan yang membuat manusia kembali dari fitrahnya. “Esensinya setelah kita melaksanakan ibadah Ramadan selama satu bulan, kita bisa kembali ke dalam fitrah kita,” ucapnya. 

Prof Dr M Hadi Subhan SH MH CN (Direktur Kemahasiswaan UNAIR) memberikan sambutan (Foto: Adif)

KH Zulfa Mustofa dalam ceramahnya menuturkan bahwa dalam kitab tafsir karangan Syekh Nawawi menyebutkan inti dari perintah Allah kepada manusia adalah dua hal, yaitu menaati perintah Allah dan berlaku baik pada sesama makhluk. “Menarik dari tafsir Syekh Nawawi. Tafsir tersebut menjelaskan, inti dari perintah Allah adalah menaati seluruh perintah Allah dan berlaku baik pada sesama makhluk, itu saja,” tuturnya. 

Menurutnya, salah satu contoh penerapan dua perintah Allah ini adalah salat. Ia mengatakan, salat adalah bentuk implementasi dari hablum minallah dan hablum ninannas. Penandanya adalah gerakan takbir di awal dan salam di akhir salat. “Salat ini diawali dengan takbir sebagai wujud hablum minallah dengan mengagungkan Allah dan diakhiri salam dengan menengok kanan dan kiri sebagai wujud hablum minannas,” ujarnya. 

Sesuai dengan tema Istihlal Syawal, Kyai Zulfa juga menerangkan bagaimana Indonesia memiliki tradisi silaturahmi yang sangat bagus. Sehingga, orang luar mengenal orang Indonesia sebagai orang yang paling bisa memanusiakan manusia. “Saya tadi menjelaskan Indonesia ini memiliki tradisi silaturahmi yang bagus. Ini yang menjadikan orang luar mengenal kita sebagai orang yang paling bisa memanusiakan manusia,” kata Kyai Zulfa. 

Ia melanjutkan bahwa dengan tradisi semacam halalbihalal hakikatnya adalah bentuk pengakuan seseorang bahwa dirinya memiliki kesalahan. Sehingga, perlu mengaturkan permintaan maaf sebagai bentuk memansuiakan manusia. “Minta halal kepada orang lain pada hakikatnya yang bersangkutan merasa bersalah dan dia harus minta maaf sebagai wujud memanusiakan manusia,” jelasnya. 

Penulis: Mohammad Adif Albarado

Editor: Yulia Rohmawati