Universitas Airlangga Official Website

BEM FIB Gandeng Saung Indonesia Wadahi Ekspresi Seni Mahasiswa

Para pemeran seni pantomim dalam pementasan Sisir Susur Surabaya berpose sebelum melakukan penampilan di sekitar area Kampus Dharmawangsa-B UNAIR (Foto: Istimewa)
Para pemeran seni pantomim dalam pementasan Sisir Susur Surabaya berpose sebelum melakukan penampilan di sekitar area Kampus Dharmawangsa-B UNAIR (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Demi mewadahi mahasiswa untuk mengekspresikan diri melalui seni pertunjukan, Kementerian Seni dan Budaya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) berkolaborasi dengan Saung Indonesia menggelar pementasan bertajuk “Sisir Susur Surabaya”. Kegiatan ini berlangsung di Kampus Dharmawangsa-B UNAIR pada Rabu (15/5/2024). 

Kegiatan tahunan yang berisi pantomim, baca dongeng, dan bedah buku ini disambut baik oleh Presiden BEM FIB, Tegar Putratama Fahriza. Ia menerangkan bahwa kegiatan ini bisa menjadi wadah aktualisasi khususnya mahasiswa FIB. 

“Saya tentunya sangat menyambut baik dengan adanya kegiatan ini. Ini tentunya menjadi sebuah wadah aktualisasi buat mahasiswa khususnya mahasiswa FIB. Karena ini sangat sinkron dan relevan. Saya ingin ini tidak selesai di sini, harapannya nanti akan ada kolaborasi positif ke depannya,” terangnya. 

Menteri Kementerian Seni dan Budaya BEM FIB, M Is’ad Dinullah menyampaikan bahwa kegiatan Sisir Susur Surabaya ini merupakan kegiatan pementasan yang berawal dari ruang-ruang publik di Surabaya dan kemudian dikemas dalam kampus. “Sebenarnya kegiatan ini sudah ada sejak tahun 2022 dan mengambil tempat di ruang publik di Surabaya. Pada tahun 2024 ini kami membawa konsep baru dengan membawanya ke dalam kampus,” jelasnya.

Nevi Nirvana, mahasiswa UNAIR, membaca sebuah karya sastra dalam mimbar bebas (Foto: Adif)

Ia menambahkan, kegiatan ini bisa menjadi bukti bahwa kampus bisa menjadi tempat berkarya dan berekspresi. “Kegiatan ini bisa menjadi suatu bukti bahwa kampus bisa dijadikan tempat untuk kita bebas berkarya dan bebas berekspresi. Serta menjadi media bagi mahasiswa menyalurkan bakat minatnya,” imbuhnya. 

Senada dengan Is’ad, Adnan Guntur, pendiri Saung Indonesia menjelaskan kegiatan Sisir Susur Surabaya merupakan bentuk pendekatan lain dalam berkesenian. Hal ini agar kesenian semakin dekat dengan masyarakat. “Sisir Susur Surabaya ini merupakan pendekatan lain dari metode-metode berkesenian. Kalau kita lihat teater, kita harus nonton dulu ke gedung pertunjukan. Kalau kita pengin, kita yang datang ke masyarakat agar lebih dekat,” ujar Adnan. 

Adnan juga menegaskan, ia akan mengajak para masyarakat, termasuk mahasiswa untuk terus berkomitmen dan bergerak dalam bidang kesenian, pementasan, dan sastra. Ia berharap mahasiswa semakin perhatian dengan kegiatan semacam ini. “Sampai entah kapan, kami akan terus bergerak dalam bidang ini karena kami ingin memberikan manfaat kepada masyarakat. Harapannya mahasiswa melanjutkan kegiatan ini, karena kalau bukan mahasiswa siapa lagi,” tegasnya. 

Penulis: Mohammad Adif Albarado

Editor: Yulia Rohmawati