UNAIR NEWS – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan kuliah tamu bertajuk “Berbagi Pengalaman Berwirausaha”. Kuliah tamu tersebut berlangsung secara online via Zoom Meeting pada hari Sabtu (1/6/2026).
Kuliah tamu tersebut adalah bagian dari mata kuliah Kewirausahaan Integrasi. Dr Ernawaty drg MKes, selaku penanggung jawab mata kuliah ini, membuka sesi dengan memperkenalkan pemateri dan menyampaikan harapannya.
“Saya harap dengan adanya kuliah tamu ini, para mahasiswa dapat terinspirasi dan mendapatkan bekal ilmu pengetahuan serta pengalaman berharga dari Ibu Ariantika dalam membangun usaha mereka sendiri,” tuturnya.
Kuliah tamu tersebut mengundang Ariantika Nuraini SKM, alumni FKM UNAIR sekaligus wirausahawan pemilik Bali Natural Spa Product. Ariantika menceritakan pengalamannya dalam membangun usaha yang berdiri sejak 2008 itu.
“Dengan kerja keras dan strategi yang tepat, usaha ini berkembang pesat hingga menjangkau klien di Bali, Lombok, dan bahkan ekspor ke luar negeri. Selain itu, terdapat pula usaha lain yaitu wedang instan jahe merah, yang kami rintis akibat imbas dari Covid-19 lalu,” ucapnya.
Menjaga Konsistensi Wirausaha
Ariantika membagikan beberapa strategi untuk memulai dan menjaga konsistensi dalam berwirausaha. Ia menekankan, penting untuk menentukan penawaran produk atau jasa, menentukan target pasar, dan membangun manajemen.
“Membangun brand yang kuat juga tak kalah penting. Selain itu, segera memulai dan usahakan konsisten dalam menjalankan usaha,” ungkap Ariantika.
Ariantika menambahkan, dalam menjadi seorang wirausahawan harus memiliki mental baja untuk siap akan segala tantangan yang dihadapi. Saat menjalankan wirausaha, katanya, akan ada banyak kesibukan, seperti jam kerja yang lebih berat dan pendapatan yang fluktuatif.
“Wirausahawan juga harus siap apabila nantinya kehilangan aset. Namun, penting untuk melakukan kegiatan wirausaha dengan puas dan semangat agar dapat bekerja secara konsisten,” tuturnya.
Peluang dan Ancaman
Perjalanan karir Ariantika tentunya tak lepas dari berbagai tantangan dan peluang. Menurutnya, menjadi wirausawahan memang memiliki fleksibilitas waktu. Akan tetapi, beban kerja yang didapatkan juga cenderung lebih berat.
“Selain itu, penghasilan yang didapatkan cenderung tidak stabil, hingga beresiko kehilangan aset. Penting untuk memupuk kesiapan mental serta strategi keuangan yang matang,” ujarnya.
Ariantika melanjutkan, di balik tantangan yang dihadapi terdapat pula peluang yang dapat dimaksimalkan. Ia menyebut, wirausahawan memiliki kebebasan dalam mengatur waktu, sehingga dapat menyeimbangan pekerjaan dan kehidupan pribadi.
“Menjadi wirausahawan juga harus dapat mengasah berbagai kemampuan, seperti kreatif, inovatif, serta kemampuan kepemimpinan. Hal ini dapat membantu memaksimalkan segala peluang yang ada,” pungkasnya.
Penulis: Hana Mufidatuz Zuhrah
Editor: Yulia Rohmawati