Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa UNAIR Bantu Bentuk Satgas PPKS Perguruan Tinggi Swasta Jawa TImur

Mahardhika (kiri) dan Tim Saat Sosialisasi di Universitas Widyagama Malang (Foto: Dok narasumber)

UNAIR NEWS – Pemerintah mewajibkan perguruan tinggi di Indonesia untuk menyediakan satuan petugas pencegahan dan penanganan kekerasan seksual dalam lingkungan kampus. Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) membantu para perguruan tinggi dalam pembentukan satgas PPKS. Mahardhika, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (UNAIR) mendapat kesempatan untuk turut membantu perguruan tinggi swasta dalam pembentukan satgas PPKS mereka. 

“Jadi tugasku mengontak pic (person in charge, Red) perguruan tinggi swasta. Ada sekitar 300 sekian pt, itu target kita sekitar 80 persen dari itu. Aku dapet belasan pt swasta,” ungkapnya. 

Pendampingan pembentukan satgas PPKS itu merupakan tugas dari junior program officer yang ditawarkan oleh LLDIKTI Wilayah VII dalam Magang dan Studi Independen Bersertifikat Batch 6. 

Mahardhika (kiri) dan Tim Satgas PPKS Saat Sosialisasi di Universitas Widyagama Malang (Foto: Dok narasumber)
Mahardhika (kiri) dan Tim Satgas PPKS Saat Sosialisasi di Universitas Widyagama Malang (Foto: Dok narasumber)

Mahardhika bertugas untuk membantu pembentukan satgas PPKS perguruan tinggi swasta di Jawa Timur, melalui pemberian modul hingga sosialisasi. Beberapa perguruan tinggi yang ia bantu adalah Institut Teknologi Insan Cendekia Mandiri; Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gempol; Universitas Trunojoyo Madura; Universitas Kahuripan Kediri; Universitas Insan Budi Utomo; Politeknik Kesehatan Wira Husada Nusantara Malang; Universitas Katolik Widya Karya Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pemkab Jombang; dan STIKES Bahrul Ulum Jombang.

“Univ Kahuripan Kediri itu above and beyond jalanin prosesnya. Sampai mereka membuat komite, mengkoordinasikan pengerjaan ujian secara bersama, dan sampai koordinasi dengan Polres Pare untuk mengadakan uji publik Panitia Seleksi,” tuturnya. 

Meskipun semua tugas seperti menghubungi person in charge dapat dilakukan di kantor, ada pula tugas Dhika yang memerlukan dirinya bepergian. Seperti mengadakan sosialisasi di Universitas Widyagama Malang. 

Perjalanan Mahardhika dalam pendampingan pembentukan satgas PPKS tidak berjalan mulus begitu saja. Ada pihak yang tidak mau membentuk satgas, di sisi lain, ia juga tidak bisa melakukan apapun. 

“Kita jadi frustasi. Kita juga tidak bisa melakukan apapun, mereka belum bisa membentuk satgas karena beberapa alasan,” ucapnya. 

Di balik semua itu, ia tetap berharap agar apa yang telah dikerjakan dapat berguna bagi masyarakat. Juga berharap LLDIKTI dapat mewujudkan pendidikan tinggi bebas kekerasan dan pelecehan seksual. 

Penulis: Muhammad Naqsya Riwansia

Editor: Feri Fenoria