Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa UNAIR Gagas Inovasi Penghilang Bau dari Limbah Tongkol Jagung dan Ampas Kopi

Tim PKM ODORE kreasikan Produk Biodegradable Penghilang Bau dan Antibakteri Berbasis Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung (Zea mays) dan Ampas Kopi (Coffea sp). (Foto : Istimewa)
Tim PKM ODORE kreasikan Produk Biodegradable Penghilang Bau dan Antibakteri Berbasis Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung (Zea mays) dan Ampas Kopi (Coffea sp). (Foto : Istimewa)

UNAIR NEWS – Mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) terus mengembangkan inovasinya dalam program PKM. Tidak terkecuali Misfa Shafwah Zahidah, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR. Bersama timnya, Andini Maulidiyah Rachma dan Sofia Naisa Hidayat dari FEB, Amelia Safira Putri dari Fakultas Farmasi (FF), serta Mochammad Fahd Ali Hillaby dari Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM), Misfa mengembangkan sebuah inovasi produk melalui Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K). Tidak tanggung-tanggung, Misfa dan rekannya berhasil meraih pendanaan PKM untuk proposal inovasi buatannya.

Misfa dan timnya, dengan nama Tim ODORE, mengembangkan sebuah inovasi produk bernama  ODORE: Inovasi Produk Biodegradable Penghilang Bau dan Antibakteri Berbasis Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung (Zea mays) dan Ampas Kopi (Coffea sp). “Karena kita di PKM-K kan outputnya harus bikin produk, jadi produk kami ini berupa penghilang bau antibakteri yang multifungsi gitu. Utamanya bisa diletakkan di barang yang bau dan lembab, seperti sepatu dan kontainer atau storage box. Produk ini juga bisa digantung sama baju,” terang Misfa.

Berawal dari salah satu anggota tim yang sensitif terhadap bau, lanjut Misfa, ia dan rekannya berpikir untuk membuat produk yang unik dan belum pernah ada. Mereka berinisiatif untuk memanfaatkan bahan yang ada sekitar. 

“Yang menarik dari ODORE yaitu inovasi bahan utamanya. Disini kami memanfaatkan limbah tongkol jagung dan ampas kopi. Indonesia sebagai penghasil jagung dan kopi diketahui menghasilkan banyak limbah, daripada dibakar dan dibuang gitu aja, kan jadi mencemari lingkungan. Makanya kita berpikir kalo limbah seharusnya masih bisa diolah lagi gitu,” lanjutnya.

Cara penggunaan dari ODORE juga mudah. Misfa menjelaskan, setelah meletakkan ODORE di barang seperti sepatu atau storage box, ODORE akan menyerap kelembapan sekaligus memberi aroma kopi dan rempah-rempah yang wangi.

Lebih lanjut, Misfa menyatakan bahwa ODORE, sesuai judulnya, menggunakan kemasan yang biodegradable. Kemasan ODORE dirancang menjadi sebuah kantong yang mudah terurai, terbuat dari dari bahan dasar serut kayu, sehingga lebih ramah lingkungan karena bersifat organik. Klaim biodegradable disematkan karena komponen ODORE telah diformulasikan sedemikian rupa agar mampu diuraikan oleh enzim yang dihasilkan oleh organisme hidup, sehingga tidak mencemari lingkungan dengan sampah. 

Sebagai ketua tim, Misfa bertanggung jawab untuk melakukan kontrol keseluruhan kinerja timnya. Untuk memaksimalkannya, Misfa membagi timnya menjadi empat penanggung jawab, yakni penanggung jawab produksi, pemasaran, desain dan publikasi, serta keuangan. Misfa mengaku keharmonisan dan kerja sama yang baik di timnya menjadi salah satu faktor PKMnya berjalan dengan baik. 

Terakhir, Misfa membeberkan dukungan yang ia terima baik dari dosen pembimbing maupun universitas. “Alhamdulillah ini aku dan tim dapat dosen pembimbing Pak Angga Erlando, beliau sangat fast respon dan kritis. Masukan-masukan dari beliau ini benar-benar membantu kami,” ungkap mahasiswa FEB angkatan 2022 itu.

“UNAIR sendiri benar-benar memfasilitasi dan mendukung, dari awal penyusunan proposal kita dikasih tahu sistematikanya, kemudian ada bimbingan administrasi. Setelah tahapan lolos pendanaan ini, UNAIR juga memberikan kegiatan pelatihan, monitoring dan evaluasi, beserta beberapa checklist, jadi kita gak merasa seperti jalan sendiri kak,” paparnya.

Penulis : Febriana Putri Nur Aziizah

Editor : Khefti Al Mawalia