UNAIR NEWS – Tim dari Departemen Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di Pondok Pesantren Yanabiul Ulum Wal Hikam Surabaya. Kegiatan ini bertajuk “Pembekalan Kegawatdaruratan Dini dengan Basic Life Support”. Acara ini diikuti oleh 57 peserta yang terdiri dari santri dan pengajar serta melibatkan 18 instruktur yang terdiri dari 14 PPDS dan 4 Dokter Muda dari Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif.
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar mengenai penanganan kegawatdaruratan medis, khususnya Basic Life Support (BLS), kepada para santri dan pengajar. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan mereka dalam menghadapi situasi darurat medis di lingkungan pondok pesantren, sehingga mampu memberikan pertolongan pertama dengan cepat dan tepat sebelum tenaga medis profesional tiba.
Kegiatan diawali dengan registrasi yang disertai dengan pembagian kelompok pemberian lembar Pre-test, dan snack. Selanjutnya peserta akan diukur tinggi dan berat badannya sebelum memasuki ruangan. Sebelum acara dimulai peserta diminta untuk mengisi lembar Pre-test yang kemudian akan dikumpulkan kepada panitia untuk dinilai. Acara dibuka dengan sambutan dari perwakilan Pondok Pesantren Yanabiul Ulum Wal Hikam yang mengapresiasi inisiatif dan kontribusi Tim Anestesiologi dan Reanimasi FK UNAIR.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan bantuan dari Tim Anestesiologi dan Reanimasi FK UNAIR yang memilik tempat kami untuk diberi pelatihan tentang kegawatdaruratan dini ini. Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam menghadapi situasi darurat medis,” ujar perwakilan pondok pesantren.
Selama pelatihan, para peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 5 sampai 6 orang untuk memudahkan proses belajar secara langsung menggunakan manekin. Pembekalan teori mengenai Basic Life Support diberikan oleh Dr Christrijogo Soemartono, dr SpAn-TI Subsp AnR(K) Subsp TI(K) dan Dr Kohar Hari Santoso dr SpAn-TI Subsp An Ped(K) Subs TI(K). Sedangkan praktik langsung mengenai langkah-langkah dasar dalam BLS dipimpin oleh Herdiani Sulistyo Putri, dr SpAn-TI FIP dan dibantu oleh para instruktur.
“Kami sudah sangat banyak melatih BLS ini walaupun mereka bukan dari tenaga medis. Kenapa? Karena kegawatan itu dapat terjadi dimana saja, kapan saja dan dapat terjadi kepada siapa saja. Narasumber dalam kegiatan ini adalah dokter-dokter senior dari Departemen Anestesiologi dan Reanimasi dibantu oleh para peserta didik atau calon dokter spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif, juga para dokter muda calon-calon dokter kebanggaan kita semua. Mereka memberikan pengetahuan, skill, kemudian juga menerapkan metode Pendidikan kolaboratif,” ujar Ketua Pengabdian Masyarakat Dr Anna Surgean Veterini, dr SpAn-TI Subsp TI(K).
Kegiatan pengabdian masyarakat ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada para peserta, tetapi juga menjadi pengalaman berharga bagi para instruktur dari FK UNAIR. Mereka dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari selama ini dalam situasi nyata, sekaligus berkontribusi langsung kepada masyarakat. Hal ini sejalan dengan salah satu visi FK UNAIR untuk mengabdi dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas.
Pelatihan diakhiri dengan pembagian doorprize kepada para peserta yang mendapatkan skor tertinggi pada praktik CPR dan peserta dengan nilai gain pre-test dan post-test tertinggi. Para peserta sangat antusias dalam mengikuti serangkaian acara.
Acara ditutup dengan pemberian sertifikat kepada Narasumber dan Foto bersama. Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dari kolaborasi berkelanjutan antara FK UNAIR dan Pondok Pesantren Yanabiul Ulum Wal Hikam dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan dan keselamatan di lingkungan pesantren.(*)
Penulis: Tim pengabdian masyarakat FK UNAIR