Universitas Airlangga Official Website

Dosen FKM Gelar Pengmas Pendampingan Ibu Hamil di Kabupaten Kediri

Pemateri dan Peserta Capacity Building Pengabdian Kepada Masyarakat di Kabupaten Kediri (Foto: Dok. Panitia)
Pemateri dan Peserta Capacity Building Pengabdian Kepada Masyarakat di Kabupaten Kediri (Foto: Dok. Panitia)

UNAIR NEWS – Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri menggelar pengabdian kepada masyarakat (Pengmas). Pengmas bertajuk “Pendampingan dalam Pemberdayaan Ibu, Keluarga, dan Masyarakat di Kabupaten Kediri” itu berlangsung pada Kamis hingga Jumat (11-12/7/2024) di Auditorium RSUD Simpang Lima Gumul Kediri.

Pengmas ini beranggotakan empat dosen, yaitu Prof Dr Nyoman Anita Damayanti drg MS, Prof Dr Ratna Dwi Wulandari SKM MKes, Eny Qurniyawati SST MKes MEpid, Dr Wahyul Anis SKeb Bd MKes, dan mahasiswa. Salah satu kegiatan tersebut adalah kegiatan capacity building. Dengan topik “Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam rangka penguatan efektivitas pendampingan ibu hamil di Kabupaten Kediri”.

Praktik-Praktik Komunikasi Antar Pribadi (KAP)  dalam Capacity Building Pengabdian Kepada Masyarakat di Kabupaten Kediri (Foto: Dok. Panitia)
Praktik-Praktik Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam Capacity Building Pengabdian Kepada Masyarakat di Kabupaten Kediri (Foto: Dok. Panitia)

Ketua pengmas pendampingan ibu hamil sampai nifas di Kabupaten Kediri, Prof Dr Nyoman Anita Damayanti drg MS, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi UNAIR. Kegiatan ini, katanya, terintegrasi dengan GELIAT UNAIR dengan sasaran yang sama.

“Sasaran utama capacity building ini adalah kader dan volunteer yang berkolaborasi dalam mendampingi ibu hamil di Kabupaten Kediri. Topik utama yang menjadi pembahasan adalah KAP. Mengingat pentingnya membangun hubungan yang baik, melalui komunikasi antara pendamping dan ibu hamil,” ungkap Prof Nyoman. 

Hadir juga dalam acara itu, Bety Sunarisasi, SKM MKes dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri sebagai pemateri. Ia menyampaikan pentingnya komunikasi efektif dalam dunia kesehatan. Menurut Bety, membangun suasana yang nyaman merupakan kunci dalam komunikasi yang efektif.

“Beberapa cara penting yang dapat dilakukan adalah dengan menyebut nama, berkomunikasi nonverbal seperti kontak mata yang memotivasi, melakukan beberapa permainan yang menyenangkan sebelum memberikan informasi atau penyuluhan, serta mengajukan beberapa pertanyaan yang memotivasi pembicaraan,” ujar Bety. 

Selanjutnya, Vina Agustiana SKM sebagai pemateri terakhir dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri melanjutkan dengan membahas pentingnya teknik fasilitasi dalam KAP. Fasilitasi, jelasnya, dilakukan untuk membuat semua menjadi mudah, dengan fasilitator berperan sebagai pemandu dalam proses pembelajaran.

“Seorang kader kesehatan yang baik harus memiliki kemampuan fasilitasi yang baik pula. Ciri-ciri seorang fasilitator yang baik adalah memiliki kemampuan komunikasi yang baik, selalu menghargai ide, berorientasi pada hasil dan proses, serta tidak menghakimi,” ucapnya. 

Prof Nyoman menyebut, kegiatan ini harapannya dapat memberikan manfaat jangka panjang, yaitu menekan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Kediri. Hal tersebut, katanya, dapat tercapai dengan meningkatkan kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan kesehatannya secara rutin.

“Lebih ke hulu, ibu hamil tidak telat dalam memeriksakan kesehatannya serta memiliki kesadaran diri dalam melakukannya. Karena kesadaran timbul dari pengetahuan yang diberikan,” imbuh Prof Nyoman.  

Penulis: Hana Mufidatuz Zuhrah

Editor: Yulia Rohmawati