UNAIR NEWS – Akreditasi internasional menjadi salah satu indikator penting dalam mengukur kualitas program studi. Dalam rangka memberikan bekal menuju akreditasi internasional, Universitas Airlangga (UNAIR) bekerja sama dengan Higher Education Participation Initiative (HEPI) menyelenggarakan lokakarya bertajuk “Writing Effective Self Study Reports (SSR)”. Lokakarya ini berlangsung pada hari Jumat (19/7/2024) di Ruang Kahuripan 301, Kantor Manajemen Kampus MERR-C UNAIR.
Fokus utama lokakarya adalah membekali para peserta dengan pengetahuan dan keterampilan. Khususnya untuk menulis SSR yang berkualitas dan sesuai dengan kriteria ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology). SSR merupakan dokumen penting dalam proses akreditasi internasional, di mana program studi harus melakukan evaluasi diri terhadap berbagai aspek.
Direktur USAID HEPI, Dr Abdul Rahman, dalam sambutannya menyampaikan bahwa lokakarya ini merupakan bagian dari upaya HEPI untuk meningkatkan kualitas program studi di Indonesia. “Melalui HEPI Project, kami berharap dapat membantu universitas lain mencapai tujuan mereka dalam akreditasi internasional dan pengembangan kualitas pendidikan, ” ungkapnya.
Simbolis Kerja Sama
Tofan Agung Eka Prasetya, PhD, selaku kepala riset dan kolaborasi internasional Airlangga Global Engagement (AGE) menegaskan bahwa kolaborasi merupakan elemen fundamental dalam pencapaian tujuan bersama. Sebagai wujud nyata kolaborasi, UNAIR menggandeng 16 pimpinan universitas afiliasi di area Surabaya untuk mengikuti lokakarya. “Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam membangun fondasi yang kokoh, di mana kolaborasi dan inisiatif kemitraan menjadi kunci utama,” ujar Tofan.
Acara selanjutnya, penyerahan token pertukaran (exchange token) sebagai simbolisasi kerja sama kemitraan antara USAID HEPI dan UNAIR. Penyerahan token ini menandai awal mula kolaborasi kedua belah pihak untuk mencapai tujuan bersama. Harapannya kerja sama ini dapat membawa manfaat bagi kedua institusi dan masyarakat luas.
Filosofi dan Praktik Penulisan
Lokakarya ini menghadirkan Dr Jack Rutherford, kepala bidang pelayanan akreditasi ABET sebagai pemateri. Dalam pemaparannya, Dr Jack menyebut SSR adalah persyaratan dari semua sistem akreditasi. “SSR mewakili penilaian internal program mengenai kekuatan dan keterbatasan, sehingga merupakan dokumen kunci dalam evaluasi,” paparnya.
Dr Jack menjelaskan, kunci menulis SSR yang baik adalah memahami filosofi dan praktik terbaiknya. Laporan ini, katanya, harus jelas, ringkas, dan harus menunjukkan bukti bahwa program studi telah memenuhi semua kriteria akreditasi yang relevan. “Tak kalah penting, SSR tidak boleh hanya ditulis oleh satu orang, tetapi harus merupakan hasil kolaborasi dari pimpinan program, staf pengajar, dan mahasiswa,” pungkasnya.
Penulis: Hana Mufidatuz Zuhrah
Editor: Yulia Rohmawati