Universitas Airlangga Official Website

Dosen FST Berikan Pelatihan Seni Ukir Buah untuk UMKM di Kalikepiting

Sesi uji coba ukir buah dalam kegiatan pengmas dosen FST (Foto: Istimewa)
Sesi uji coba ukir buah dalam kegiatan pengmas dosen FST (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Di tengah ketatnya persaingan industri kuliner, botani preneurship menjadi solusi inovatif untuk meningkatkan nilai jual produk, khususnya buah-buahan. Untuk itu, Dosen Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (UNAIR) menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas). Pengmas tersebut menyasar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kuliner.

Pengmas tersebut bertajuk “Inovasi Botani Preneurship bagi UKM Kuliner melalui Pelatihan Seni Ukir Buah di Kelurahan Pacar Kembang, Kecamatan Tambaksari, Surabaya”. Kegiatan pengmas berlangsung Senin (22/7/2024) di Balai RW 5 Kalikepiting, Kelurahan Pacar Kembang, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya. 

Pengmas ini beranggotakan tiga dosen, yaitu Dr Junairiah SSi MKes, Dwi Kusuma Wahyuni SSi MSi PhD, dan Dr Listijani Suhargo MSi. Ketua pengmas, Dr Junairiah SSi MKes, menyebut, seni ukir buah atau carving merupakan salah satu cara untuk meningkatkan nilai jual produk kuliner.

Peserta Kegiatan Mengukir Buah dalam Pengmas bertajuk “Inovasi Botani Preneurship Bagi UKM Kuliner Melalui Pelatihan Seni Ukir Buah di Kelurahan Pacar Kembang, Kecamatan Tambaksari, Surabaya” (Foto: Istimewa)
Peserta Kegiatan Mengukir Buah dalam Pengmas bertajuk “Inovasi Botani Preneurship Bagi UKM Kuliner Melalui Pelatihan Seni Ukir Buah di Kelurahan Pacar Kembang, Kecamatan Tambaksari, Surabaya” (Foto: Istimewa)

“Kami ingin membantu para ibu-ibu PKK yang memiliki usaha kuliner di RW 5 untuk meningkatkan keterampilan mereka dan mengembangkan usaha mereka. Dengan mengukir buah menjadi bentuk yang menarik, hidangan akan terlihat lebih estetis, sehingga harga jualnya pun bisa lebih mahal,” ungkap Junairiah. 

Yulia mengungkapkan, saat melakukan carving, pisau tidak boleh ditancapkan terlalu dalam. Satu semangka hasil dari carving bisa terjual dengan harga cukup fantastis. “Ukiran buah yang menarik dan unik memiliki potensi untuk terjual dengan harga mahal, terutama kepada pengusaha catering,” paparnya. 

Lebih lanjut, Junairiah menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan kelanjutan pelatihan sebelumnya terkait pembuatan garnish dari sayuran. Besar harapannya agar UMKM mampu mengembangkan keterampilan mereka sehingga meningkatkan pendapatan.

“Meskipun pelatihan ini tergolong dasar, kami yakin para peserta memiliki kemampuan untuk mengembangkannya lebih lanjut dan menciptakan ukiran buah yang lebih kreatif dan menarik, ” pungkasnya. 

Penulis: Hana Mufidatuz Zuhrah

Editor: Yulia Rohmawati