Universitas Airlangga Official Website

Kurangi Penggunaan Gawai, Mahasiswa KKN BBK UNAIR Adakan Pelatihan Angklung

Pelajar Menampilkan Permainan Angklung Mereka Dalam Pentas Seni Wonderful Pajaran (Foto: Kelompok 2 KKN-BBK 4 Desa Pajaran)

NAIR NEWS – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Komunitas (KKN-BBK) Universitas Airlangga (UNAIR) Desa Pajaran Kabupaten Madiun adakan pelatihan angklung untuk para pelajar di lingkungan desa. Program itu bertajuk Seni Nada Angklung Desa Pajaran (SENADA).

Program tersebut berlangsung setiap hari Jum’at dan Sabtu di Posko Kelompok BBK. Naila Faradisa selaku ketua kelompok menyatakan bahwa program itu bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pelajar dengan gawai (smartphone). “Untuk mengurangi ketergantungan pada handphone di kalangan pelajar, program ini juga upaya untuk melestarikan alat musik tradisional,” ujarnya.

Kelompok BBK-4 Desa Pajaran melihat bahwa penggunaan gawai di kalangan pelajar sudah terlalu berlebihan. Maka dari itu, mereka memiliki ide untuk mengadakan pelatihan angklung untuk membantu para pelajar. Sehingga mereka tidak bergantung pada smartphone untuk menghabiskan waktu luangnya. 

Angklung mereka pilih karena melihat banyak angklung yang tidak terpakai saat survei. “Kami juga membeli angklung tambahan untuk bisa digunakan belajar bersama Mengingat peminatnya yang banyak dan agar ketika belajar mereka semua bisa memegang angklung masing-masing,” tuturnya. 

Respon warga dan aparat desa sangatlah mendukung adanya program itu. Tidak hanya membantu mengurangi kecanduan anak-anak dengan gawai, program itu juga merupakan program KKN pertama yang mengajarkan bermain angklung.

Selama durasi KKN-BBK berlangsung, program SENADA telah berjalan sebanyak enam kali. Menurut Naila, program telah berhasil mencapai indikator sukses. Kesuksesan program ini terlihat dari pelajar telah bisa memainkan angklung, minat pelajar dengan angklung juga turut meningkat. 

“Total dari enam kali pelatihan angklung yang dilakukan. Para pelajar Desa Pajaran sudah bisa menguasai notasi, chord, dan beberapa lagu yang sudah berhasil mereka tampilkan dalam malam Pentas Seni Wonderful Pajaran,” jelasnya. 

Salah satu pelajar yang mengikuti pelatihan angklung, Yumna mengatakan senang dapat belajar bermain angklung bersama mahasiswa KKN dan menambah minat setelah bisa membaca notasi yang turut diajarkan. 

Naila berharap dengan adanya SENADA, minat pelajar terhadap angklung terus meningkat bahkan tumbuh rasa cinta terhadap angklung. “Kami harap pelatihan angklung ini bisa menjadi langkah awal yang baik dalam melestarikan budaya dan mempererat tali persaudaraan di antara kita. Semoga dengan adanya pelatihan ini, seni musik tradisional angklung semakin dikenal dan dicintai oleh generasi muda, serta dapat terus dilestarikan sebagai warisan budaya yang berharga.”

Penulis: Muhammad Naqsya Riwansia

Editor: Edwin Fatahuddin Ariyadi Putra